News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Viral

VIRAL Curhatan Seorang Anak yang Orang Tuanya Bercerai, Protes Ayahnya Selingkuh, Ini Pengakuannya

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral curhatan seorang anak yang orang tuanya bercerai. Ia pun memprotes ayahnya yang selingkuh. Begini pengakuannya.

Menurut Pudep, ibu tirinya sering memperlakukannya tidak baik.

Ia mengaku masih sangat mengingatnya meskipun dulu dirinya masih kecil.

"Si ibu tirinya tuh lowkey memperlakukan aku gak enak, banyak gak enaknya,
tapi aku full ingat 100 persen, aku masih kecil banget," kata Pudep.

Sementara itu, setelah ia memprotes sang ayah yang telah selingkuh dan meninggalkannya, Pudep mengatakan, ayahnya sempat meneleponnya berkali-kali namun tak ia respons.

Ayahnya pun kemudian berhenti menghubunginya.

"Nge-call terus-terusan pas aku chat gitu tapi gak aku respons, yaudah deh gak nge-chat aku lagi dia," ujarnya.

"Emang orangnya cuek banget papa aku," tambah Pudep.

Tanggapan Psikolog

Mengenai curhatan viral seorang anak yang kedua orang tuanya bercerai, Psikolog Keluarga www.praktekpsikolog.com di Bintaro, Jakarta Selatan, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi., Psikolog, memberi tanggapan.

Menurut Psikolog yang juga berpraktek di Klinik Terapi Anak dan Dewasa YPPI di Pondok Aren, Tangerang Selatan tersebut, setiap perceraian dan perselingkuhan akan membuat anak menjadi korbannya.

"Ya memang setiap perceraian, perselingkuhan, yang jelas anak menjadi korban," kata Adib pada Tribunnews.com, Kamis (18/6/2020) malam.

Psikolog Keluarga Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia (YPPI) (www.praktekpsikolog.com) yang beralamat di Bintaro, Jakarta Selatan. (Istimewa/Adib Setiawan)

Adib menilai, beruntung Pudep mampu mengungkapkan perasaannya melalui tulisan yang ia bagikan di media sosial.

Menurut Adib, hal itu bisa membantu Pudep untuk memperoleh dukungan psikologis dari teman-temannya.

Pasalnya, Adib mengatakan, sebagian anak korban perceraian yang mengalami depresi dan kecemasan tidak mampu mengutarakan isi hatinya dan hanya memendamnya sendiri.

"Ya beruntung dia mau curhat di media sosial, paling tidak dia bisa dapat dukungan psikologis dari teman-teman yang lain, karena banyak juga yang tidak mau curhat tapi dia menjadi depresi, menjadi cemas," terang Adib.

"Biasanya mereka mengalami depresi dan kecemasan juga sih, tapi paling tidak dengan dia mau curhat panjang lebar di sosmed, barangkali bisa memperingan yang dia alami saat ini, itu sesuatu hal yang positif," tambahnya.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini