"Kalau di dalam kan yang beli hanya tetangga kanan kiri saja Jualan di depan Hotel Mawar Asri juga baru 3 hari ini," kata Nani.
Selama berjualan, Nani tidak hanya memakai 1 topeng saja namun juga berganti-ganti.
"Topengnya gonta-ganti. Yang pas di foto itu kan untuk mainan ponakan saya terus sobek jadi pakai topeng lain," katanya.
Dengan berjualan bubur topeng ini, penghasilan yang didapatkan Nani cukup lumayan per harinya.
"Pendapatan setiap harinya lumayan bisa untuk belanja lagi, kalau habis semua lumayan bisa dapat Rp 300.000 tapi itu sama makanan yang dititipkan ke saya," imbuhnya.
Suami Meninggal di Pangkuan
Di balik semangatnya untuk berjualan, Nani menyimpan kesedihannya karena suami telah meninggal sejak 4 tahun silam.
"Waktu itu suami meninggal tahun 2016 sehabis berjualan. Ada riwayat penyakit jantung. Jadi waktu itu habis angkat-angkat pas jualan tau-tau buyar dan meninggal. Ia meninggal di pangkuan saya," kenang Nani.
Namun begitu, dia tetap bersemangat dalam mengais rejeki.
Rencananya setelah pandemi Covid-19 berangsur membaik, ia tetap menjalankan usahanya baik di lesehan warung makan "Nesu Muleh Pak PM" maupun berjualan Bubur Topeng.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul "Viral Medsos, Bubur Topeng Bu Nani di Yogyakarta, Begini Kisahnya"