Sementara itu, Maimoen meminta masyarakat agar memiliki kesadaran atas bahaya penularan virus corona.
"Yang pertama bahwa protokol kesehatan sudah diterapkan sedemikian ketat," tegasnya.
"Akan tetapi memang kesadaran masyarakat ini yang harus kita bangun."
"Kebersamaan bahwa virus corona ini masih bahaya terhadap kita semua," ujar Maimoen.
Baca: Terpisah dari Rombongan, Pesepeda Wanita di Semarang Alami Pelecehan: Saya Nangis di Pinggir Jalan
Baca: Lari di Hari Kedua Pernikahan, Wanita 19 Tahun Dipenggal Suaminya Setahun Kemudian
Sehingga, ia menuturkan, apapun ketentuan dan peraturan yang sudah diatur diharapkan agar dipatuhi.
Seperti halnya pelaksanaan pernikahan di tengah pandemi virus corona.
"Pernikahan ini juga harus melalui protokol kesehatan yang begitu ketat, batasan-batasan pengunjungnya berapa, ya kita patuhi," kata dia.
Satu per Satu Keluarga Positif Corona setelah Pesta Pernikahan
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memberikan keterangan terkait warganya yang nekat mengadakan pesta pernikahan.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyampaikan, banyak di antara mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah dilakukan tracing.
Hendi sapaan akrabnya membenarkan bahwa ada warga Semarang yang menggelar pernikahan.
Ia menambahkan, pesta pernikahan itu terjadi sekitar pertengahan Juni 2020.
Namun, Hedi menuturkan, pernikahan itu dilakukan tidak sesuai prosedur seharusnya di tengah pandemi virus corona.
"Kejadian empat hari yang lalu ada pernikahan yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan karena lebih dari 30 orang," kata Hendi, Sabtu (20/6/2020), dikutip dari Kompas.com.
Baca: Klaster Baru Virus Corona Mulai Bermunculan di Sejumlah Daerah
Baca: Pasien OTG di Brebes Ini Sudah 2 Bulan Dikarantina, 12 Kali Tes Swab tapi Hasil Tetap Positif Corona