Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Pasangan suami istri yang naik mobil travel di Padang tiba-tiba ketakutan.
Pasalnya seorang lelaki masuk ke dalam mobil travel yang ditumpanginya membawa senjata tajam jenis pedang.
Pasangan suami istri tersebut baru saja kembali dari Jambi bersama seorang anak perempuannya berusia 12 tahun.
Mereka merupakan warga Lubuk Sarik, Kambang, Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar).
Teti (50) pada TribunPadang.com menjelaskan mereka berangkat ke Jambi Kamis (25/6/2020) lalu.
Tujuannya ke tempat sanak saudaranya untuk pergi berobat.
Suaminya bernama Judin mengalami sakit di bagian punggung.
"Suami saya ini sakit di bagian punggungnya, untuk tidur saja susah dia. Selain itu, suami saya tidak bisa bekerja terlalu berat, mengangkat yang berat tidak bisa lagi," katanya, Senin (29/6/2020).
Selesai berobat di Jambi, mereka pun naik bus dari Jambi ke Padang.
Tiba di Padang sekitar pukul 06.20 WIB, Senin (19/6/2020).
Baca: Dua Bocah Kakak Adik di Padang Pariaman Tewas Tenggelam di Bekas Galian Tambang, Begini Kronologinya
Rencananya mereka pun melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar, menggunakan travel.
"Saya naik travel di Simpang Lubeg, dan kami mencari travel. Lalu ada agen menawarkan untuk naik, dan kami makan lontong menunggu mobil berjalan," sebutnya.
Mobil berjalan sekitar pukul 09.00 WIB.
Selain mereka juga ada dua orang penumpang lain yang sudah lansia naik ke dalam mobil travel.
Namun, selain penumpang, ada satu orang lagi yang juga naik travel tersebut.
Dia adalah agen yang menawarkan travel tersebut pada Teti dan Judin.
Saat naik ke mobil yang sama, agen travel tersebut juga membawa senjata tajam jenis pedang yang cukup panjang.
Senjata tersebut ditaruh di bawah kaki.
Kemudian senjata diambil lagi dan dipegang terus.
Melihat gelagat tersebut, Teti pun mengakui kalau perasaannya sudah tidak enak.
Baca: Rintis Jualan Keripik di Bangku SMA, Ricky BM Kini Sukses Kembangkan Usaha Travel
Saat melihat ada kantor polisi, dia pun minta turun.
Ia mengatakan kepada sopir agar menghentikan mobil sebentar dengan alasan ada adiknya yang mau mengirim lauk.
"Perasaan saya tidak enak lagi setelah saat itu, karena ada kantor Polsek. Saya dan suami berencana berhenti untuk turun," sebutnya.
"Saya sangat takut, walau dia tidak ada mengancam. Pedang itu hanya di pegang-pegang di atas mobil itu," ujarnya sambil menangis ketakutan.
Kapolsek Lubuk Begalung (Lubeg), AKP Andi Parningotan Lorena mengatakan tidak ada tindak pidana dalam kejadian tersebut.
Semua yang berada di dalam mobil telah berada di Polsek Lubeg termasuk barang bukti senjata yang membuat penumpang tersebut takut.
Tidak ada tindakan pengancaman, penodongan, dan lainnya yang dilakukan terhadap penumpang.
Agen travel yang membawa pedang itu menuturkan pedang tersebut hanya sebatas untuk hiasan dinding di rumah.
"Dalam kejadian ini tidak ada agen tersebut melakukan pengancaman, penodongan, dan lainnya. Ia mengatakan kalau pedang itu untuk hiasan dinding di rumah," sebutnya.
Agen travel tersebut kebetulan duduk dalam satu mobil, karena juga mau pulang ke Pesisir Selatan.
Pedang yang dibawanya direncanakan untuk aksesoris dinding di rumah.
"Keluarga ini melihat pedang itu merasa takut. Tidak semua orang biasa saja kalau melihat pedang. Karena panik akhirnya keluarga ini melaporkannya ke Polsek," katanya.
Ia menyebutkan terkait permasalahan tersebut akan diselesaikan secara kekeluargaan, karena tidak ada pengancaman.
Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Naik Travel di Padang 3 Penumpang Tiba-tiba Minta Turun di Polsek, Ketakutan Lihat Agen Bawa Pedang