TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Polisi masih belum mengungkap penyebab kematian Rara, bocah berjenis kelamin perempuan berusia 5 tahun yang ditemukan tewas di parit.
Kapolsek Kejayan AKP Sugeng Prayitno mengatakan, pihaknya masih butuh waktu untuk mengungkap penyebab kematian bocah perempuan tewas di parit.
Dikatakan dia, pihaknya masih butuh gelar perkara terkait kasus ini.
Kendati demikian, ia memastikan bahwa pihaknya sudah mengumpulkan bahan dan keterangan dari lokasi kejadian.
"Kami masih perlu dalami lagi. Kami juga masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit, kira-kira apa yang ditemukan oleh pihak rumah sakit," jelas dia.
Baca: Pembunuhan Sadis di Kayong Utara Dipicu Perusakan Tanaman, Pelaku dan Korban Masih Kerabat
Baca: Sidang Kasus Pembunuhan Babinsa Tambora Digelar Terbuka
Mantan Kasatnarkoba Polres Pasuruan ini menyampaikan, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban jika dilihat dari sisi luarnya.
"Tidak ada. Tapi memang ada barang korban yang menghilang dan tidak ditemukan saat jenazah korban ini ditemukan," sambung dia.
Barang itu adalah perhiasaan. Informasi yang didapatkan, korban ini menggunakan perhiasan biasanya seperti anting dan kalung.
"Nah ini masih kami cek dulu. Apa memang benar. Nanti akan kami kroscek," sambung dia.
Kapolsek mengatakan pihaknya menemukan sandal, es krim utuh, dan kayu.
Namun, ia tidak berani memastikan apakah barang ini berkaitan dengan penemuan mayat korban.
Bocah bernama Raisa Hasnabila atau akrab disapa Rara ini ditemukan tak bernyawa di tengah parit di Desa Tanggulangin, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan.
Jenazah anak ketiga pasangan suami istri Sucipto dan Satuha ini ditemukan warga Selasa (7/7/2020) sekira pukul 16.30 WIB.
Rara ditemukan sekitar 1 km dari rumahnya.