Hari-hari ini cerita tentang nasib tragis DA menghiasi pemberitaan media massa lokal maupun nasional, apatah itu media cetak, media elektronik, maupun media sosial.
Polda Lampung kini memburu DA yang sejak Rabu (8/7/2020) sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Hari-hari NF seharusnya penuh dengan keceriaan, sama seperti gadis remaja seusianya.
Ia tinggal bersama ayahnya, Sug, dan adiknya yang masih berusia 3 tahun.
Mereka tinggal menumpang di rumah saudara yang memang dipinjamkan untuk ditinggali.
Ke mana ibu NF?
Sang ibu adalah tenaga kerja wanita atau TKW yang mengadu nasib sebagai pekerja migran di Malaysia sekitar setengah tahun belakangan.
NF menghabiskan hari-harinya untuk bersekolah di bangku kelas VI SD setempat dan juga mengasuh sang adik ketika berada di rumah.
Ayahnya lebih banyak di ladang untuk bertani.
"Keseharian korban, ya, di rumah saja. Paling main HP dan ngasuh adiknya," ungkap Iyan Hermawan, anggota Komunitas Aktivis Muda Indonesia (KAMI) Lamtim, kepada Tribunlampung.co.id, Rabu kemarin.
Dari berbagai informasi diketahui Lu, sang paman, memanfaatkan kondisi rumah NF yang sepi saat ditunggal ayahnya.
Ia sering muncul di rumah NF dengan berbagai macam alasan dan keperluan.
Bahkan, ia kerap menjemput di sekolah. Tak hanya itu, ia juga sering memberi uang jajan.
Lu kesehariannya hanya pekerja lepas di pabrik singkong di Labuhan Ratu.