Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dyah Safitri, menyebut sejumlah lokasi penjualan dan lalu lintas penjualan hewan kurban terus dipantau.
Kabupaten Garut merupakan salah satu daerah yang memiliki kantong-kantong penjualan hewan kurban ke luar daerah.
"Pengawasan dilakukan hingga ke lokasi pemotongan hewan kurban. Kami cek kesehatannya sebelum nanti jadi konsumsi masyarakat," kata Dyah.
Di masa pandemi Covid-19, pihaknya juga melakukan sosialisasi seluruh proses pelaksanaan kurban dari mulai transaksi hingga proses pemotongan hewan kurban.
Semuanya harus menerapkan protokol kesehatan sesuai edaran Kementrian KKP.
Ada 172 titik lokasi penjualan dan pemotongan hewan kurban yang tersebar di 22 kecamatan.
Terdapat dua pasar hewan milik pemerintah yaitu Pasar Hewan Wanaraja dan Bayongbong yang menjadi target pengawasan dari pihaknya.
Baca: Tips dan Cara Memilih Hewan Kurban Sesuai dengan Anjuran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Baca: Pemerintah Izinkan Masyarakat Gelar Salat Idul Adha dan Kurban di Masjid dan Lapangan, Ini Syaratnya
Menurut Dyah jumlah hewan kurban yang akan dipotong di tahun 2020 diperkirakan sebanyak 9 ribu ekor.
Jumlah itu tak jauh beda dengan tahun sebelumnya.
"Jika dibanding tahun 2018, hewan kurban yang dipotong cenderung mengalami penurunan. Tahun 2018 itu ada 12.600 ekor namun tahun berikutnya mengalami penurunan hingga lima persen," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pedagang Hewan Kurban di Garut Kehabisan Stok Sapi, Penjualan Melonjak, Ini Harga per Ekornya