TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Seorang bayi dari perempuan pasien Covid-19 yang beberapa waktu lalu berusaha kabur dari Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang meninggal dunia.
Kabar tersebut disampaikan juru bicara satgas Covid-19 Kota Malang, dr Husnul Muarif kepada awak media, Senin (20/7/2020).
Dia mengatakan, perempuan yang berusaha kabur tersebut merupakan seorang ibu yang baru saja menjalani persalinan.
Perempuan itu melahirkan dua orang bayi kembar.
Satu bayi meninggal dunia dan satu bayi sedang menjalani perawatan di RSSA Malang.
"Ibunya itu positif Covid-19. Kalau bayinya yang meninggal dunia hasilnya negatif berdasarkan Tes Cepat Molekuler (TCM). Dan yang satu lagi kami belum dapat informasi," ucapnya.
Baca: Tukang Ojek Lari Ketakutan saat Didatangi Pasien Covid-19 yang Kabur dari RS, Videonya Viral
Meninggalnya bayi yang tidak diketahui jenis kelaminnya itu, disebabkan karena lahir secara prematur.
Informasi tersebut didapatkan dr Husnul Muarif dari RSSA Malang.
"Kalau bayi prematur itu kan belum cukup bulan. Sehingga fungsi organ pernapasan, paru-paru kemudian jantung belum normal," ucapnya.
Saat ditanya apakah seorang bayi dari ibu yang terkonfirmasi Covid-19 dapat tertular, dr Husnul mengatakan, hal tersebut bisa saja terjadi apabila ada kontak erat.
Akan tetapi, kejadian yang menimpa perempuan asal Kedungkandang itu telah diminimalisir sejak dini oleh RSSA Malang.
Hal tersebut dilakukan dari proses persalinan yang melalui operasi caesar.
Operasi caesar itulah yang dianjurkan guna meminimalisir adanya penularan Covid-19 kepada anaknya.
"Anjurannya memang seperti itu. Jadi lahirnya melalui operasi. Karena penularan Covid-19 terjadi ketika ada kontak erat. Salah satunya melalui cairan, baik cairan droplet maupun cairan yang lain," terangnya.