Tiba - tiba pelaku memukul dengan menggunakan kayu, ke arah kepala bagian depan, bagian belakang, ke pundak belakang, ke pinggang belakang korban sehingga menyebabkan korban meninggal di depan rumahnya.
"Iya, benar setelah mendapat laporan dari warga kami langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan penangkapan terhadap pelaku dibantu oleh warga di sekitar TKP,"kata AKP Ismail, Rabu (22/7/2020)
Sejumlah warga yang berada disekitar tempat kejadian tidak berani untuk melerai atau menolong korban.
Kepala Desa Taba Kecamatan Saling, Juariah tidak menyangka Ahmad (37) warga desanya nekat membunuh neneknya sendiri Soleha (70)
Menurut Juariah ia mengetahui adanya kejadian tersebut, sekitar pukul 07.30 pagi diberitahu warganya.
Menurutnya keseharian pelaku Ahmad biasa saja, sewaktu di desa setiap ada kegiatan gotong royong ia selalu ikut.
Terkadang, pelaku dan neneknya pergi ke kebun menyadap karet bersama.
Dikatakannya, pelaku Ahmad sejak umur tujuh tahun ikut neneknya, semenjak ibunya meninggal.
Dengan kata lain hampir 30 tahun pelaku hidup bersama nenek.
Setelah menikah, Ahmad pindah ke Pekanbaru, namun ia masih sering mengunjungi neneknya di Desa.
"Pelaku bahkan baru satu Minggu pulang kampung, memang sebelumnya di Pekanbaru namun sering pulang ke rumah neneknya, " ungkap Juariah.
Dikatakannya, pelaku diduga depresi karena teringat dengan istrinya yang sudah pisah, hal ini diduga yang melatarbelakangi pelaku berbuat kejam seperti itu. (cr27)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul "Cucu Bunuh Nenek di Empat Lawang, Pelaku Disebut Depresi, Sering Teringat Anak dan Mantan Istri"