"Ok, semua orang baik pada dasarnya ingin berbuat baik, kita memang harus hati-hati agar tidak diperdaya oleh orang-orang macam ini," ujarnya.
Pelaku Pakai Banyak Modus
ID mengaku, BA mendekatinya dengan modus yang sama seperti yang dilakukan terhadap LA, yaitu riset.
Namun, menurut ID, BA tidak cukup menggunakan satu modus untuk menyasar targetnya.
"(Modus) tergantung targetnya. Kalau targetnya psikolog, dia akan bilang konsultasi psikologi."
"Kalau orang mau menerbitkan buku, dia pendekatannya lewat buku," kata ID.
Menurut ID, BA telah menyasar berbagai komunitas.
"Jadi semua komunitas yang ada, dia sasar."
"Komutinas menulis iya, dia pernah ke lingkungan psikolog-psikolog, lingkungan kesehatan, teman-teman Facebook perempuannya, dia japri," ujar ID.
ID mengungkapkan, banyak korban lainnya yang mendapat tindakan lebih parah dari yang ia alami.
Menurutnya, beberapa korban mengaku mendapat kiriman foro kelamin hingga video porno dari BA.
Baca: Kasus Pelecehan Fetish Kain Jarik, Keluarga Terduga Pelaku Minta Maaf, Ini Kata Unair Soal Sanksinya
"Ternyata banyak yang lain-lain lebih parah, eksplisit konten, ada yang dikirimin foto kelaminnya, tapi langsung dihapus karena jijik ya korban."
"Ada yang dikirimin video porno, ada yang pernah diajakin ketemu, tapi batal karena yang diajak membawa pacar," jelasnya.
Sementara itu, ID mengungkapkan, BA mengaku menghubungi targetnya secara acak.