Namun, mayoritas target sasaran BA merupakan perempuan-perempuan berjilbab.
"Menurut pengakuannya, dia japri random dan hampir semuanya berjilbab," kata ID.
Kronologi Pelecehan Seksual
ID menceritakan, pelecehan seksual yang dilakukan BA terhadapnya ini bermula pada akhir Maret 2019 lalu.
Menurut ID, awalnya BA menanyakan mengenai penelitian pada dirinya.
Mengira BA seorang dosen, ID pun tak memiliki pikiran negatif terhadapnya.
ID menuturkan, BA awalnya menanyakan apakah berkenan apabila isu yang dibahas adalah tabu.
"Saya bilang, 'isu tabu kan nggak masalah, itu kan tergantung tulisannya, metodenya, tergantung tujuannya mau apa, kan sekarang juga banyak tulisan atau penelitian misalnya tentang prostitusi, tapi kan tujuannya apa, misalnya bagaimana menyelesaikan masalah itu,'" cerita ID.
"Kalau soal isu aku nggak tertarik, nggak mau bahas. Kalau soal penelitiannya ok," sambungnya.
Baca: Pelecehan Seksual Modus Penelitian Swinger oleh Dosen di Yogyakarta, Kronologi hingga Jumlah Korban
Percakapannya dengan BA kemudian sempat terhenti beberapa lama.
Namun, ID mulai menyadari adanya keanehan.
Ia pun mulai membalas pesan-pesan BA dengan jawaban ala kadarnya.
Setelah itu, tiba-tiba BA kembali muncul tapi dengan menyamar sebagai istri BA sendiri.
"Tiba-tiba munculah seolah-olah istrinya, pura-pura sedih lah, tertekan lah, segala macam," kata ID.
Menurut ID, BA memunculkan sosok istrinya yang seolah tengah tertekan karena BA terus mengajaknya untuk swinger.
"Dia memakai akun istrinya untuk seakan berkeluh kesah tentang suaminya, (dia bilang) 'suamiku mengajak swinger dengan pasangan lain, aku harus gimana ya? Mereka datang tadi malam. Aku diperlakukan gini, kami bareng,' gitu-gitu," ungkap ID.
Baca: Tanggapi Kasus Fetish Kain Jarik, Polda Jawa Timur Buka Posko Pengaduan Korban Pelecehan Seksual
ID pun lantas mengatakan tidak nyaman dengan perbincangan tersebut.
BA yang menggunakan akun istrinya itu pun tak lagi menghubunginya.
ID sempat mengira semua telah berlalu.
Sampai akhirnya, ia mendengar pengakuan korban lain, LA yang mengalami kejadian sama seperti dirinya.
"Saya pikir itu kan sudah berlalu, sampai kemarin Kamis saya baca cerita LA, sama modusnya, penelitian," kata ID.
Setelah pengungkapan kejadian tersebut, menurut ID, ia beserta LA dan seorang korban lainnya telah menemui BA secara langsung.
Dalam pertemuan tersebut, BA mengakui, penelitiannya adalah kebohongan.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)