TRIBUNNEWS.COM, MASAMBA - Hampir sebulan sejak banjir bandanga melanda Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, hingga kini masih ada korban yang belum ditemukan.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, masih ada 10 orang belum ditemukan alias hilang.
Mereka merupakan warga Desa Radda, Kecamatan Baebunta.
Desa tersebut merupakan daerah terdampak parah banjir bandang di Luwu Utara.
"Masih ada 10 orang belum ditemukan alias hilang," kata Kepala Pelaksanan BPBD Lutra Muslim Muchtar, Rabu (5/8/2020).
Muslim menyebutkan, relawan dan warga masih melakukan pencarian.
"Pencarian tetap dilakukan oleh relawan bersama warga," ujar Muchtar.
Sementara Basarnas sudah tarik diri dari lokasi 13 hari pascabencana.
"Basarnas standby di Palopo. Kalau dibutuhkan mereka langsung ke lokasi," tutur Muchtar.
Sekretaris Desa (Sekdes) Radda Burhanuddin mengatakan, warga Radda yang hilang akibat banjir bandang sebanyak 27 orang.
Sebagian besar dari mereka ditemukan dalam kondisi meninggal.
Baca: Peduli Sesama, Bea Cukai Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Luwu Utara
Korban hilang berasal dari Dusun Petambua 9 orang, Dusun Pangngalli 8 orang, Dusun Radda 7 orang, dan Dusun Bone 3 orang.
Adapun total korban meninggal akibat banjir bandang 38 orang.
Korban meninggal didominasi warga Desa Radda, Kecamatan Baebunta dan Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba.