Menurut Rosmala, di awal sakitnya, A tidak mampu menangis.
"Jadi awalnya A terlahir normal, lalu karena virus/bakteri di umur 4 bulan, sewaktu awal sakit dua hari, dia tidak menangis sama sekali, hanya melotot-melotot saja matanya," kata Rosmala pada Tribunnews.com, Kamis (6/8/2020).
Baca: Fakta-fakta Viral Driver Gojek Berikan Pelayanan Istimewa, Dapat Tip dan Pujian dari Pelanggan
Rosmala menambahkan, saat itu keluarga sempat mengira A terkena sawan.
Bahkan mereka memanggil seorang ustaz untuk membantu menyembuhkan A.
"Keluarga kira sawan sampai dipanggilkan Pak Ustaz, lalu tiba-tiba kejang dan dokter bilang radang selaput otak, meningitis," jelas Rosmala.
Rosmala mengatakan, setelah itu, kepala A membesar.
Sampai akhirnya, A pun dioperasi pada usia 5 bulan.
"Akhirnya kepalanya membesar karena tidak bisa menyerap cairan dalam kepalanya."
"Umur 5 bulan operasi pemasangan alat di kepala untuk membantu membuang cairan tersebut," beber Rosmala.
Lebih lanjut, Rosmala mengatakan, syaraf A kemudian terganggu akibat cairan di kepalanya.
Sehingga, tangan kanan A menjadi bengkok dan kaki kirinya pun kaku.
Baca: VIRAL Video Anak Beri Kejutan HP untuk Ayahnya, Begini Sosok Ayah di Mata sang Anak
Dokter kemudian mendiagnosis A mengalami cerebral palsy.
"Akibat cairan yang di kepala, syarafnya jadi terganggu, jadi tangan kanannya bengkok dan kaki kirinya kaku."
"Lalu dokter mendiagnosis dia terkena cerebral palsy," cerita Rosmala.