TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Gunung Api Sinabung dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Armen Putra memberikan imbauan terkait aktivitas gunung berapi itu.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Senin (10/8/2020).
Setelah peristiwa terakhir lebih dari satu tahun yang lalu, kini Gunung Sinabung kembali erupsi.
Baca: Bob Sitepu Dorong Respon Cepat Pemerintah Pusat Tangani Erupsi Sinabung
Gunung Sinabung, berlokasi di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Terakhir Gunung Sinabung meletus pada 9 Juni 2019 lalu.
Namun pada Sabtu (8/8/2020) dini hari, Gunung Sinabung kembali erupsi.
Kolom abu dari erupsi itu mencapai dengan ketinggian dua kilometer.
Dalam erupsi hari Sabtu kemarin, erupsi condong mengarah ke timur dan tenggara Gunung Sinabung.
Lalu, erupsi kembali terjadi pada Senin/10/8/2020).
Dari pantauan petugas, tercatat erupsi Gunung Sinabung terjadi selama 1 jam 45 menit.
Armen mengatakan, sampai Senin (10/8/2020) status Gunung Sinabung berada di level tiga atau siaga.
"Status Gunung Api Sinabung hingga saat ini masih berstatus siaga, level 3," terang Armen.
Untuk itu, Armen meminta agar masyarakat keluar dari zona merah dan memilih menghindar.
Baca: Video Detik-detik Gunung Sinabung Erupsi, Abu Vulkanik Membumbung Tinggi 5.000 Meter
Baca: Gunung Sinabung Kembali Erupsi, Kolom Abu Mencapai 5 Km di Atas Puncak
Armen menjelaskan, saat ini potensi erupsi Gunung Sinabung masih ada.
Dan erupsi Gunung Sinabung bisa saja kembali terjadi sewaktu-waktu.
Pihak PVMBG pun meminta para masyarakat bisa tetap waspada terkait erupsi gunung ini.
"Kita masih merekomendasikan masyarakat yang berada di sekeliling Gunung Api Sinabung agar tetap waspada dan hindari zona merah."
"Karena potensi erupsi di Gunung Api Sinabung bisa terjadi sewaktu-waktu," ungkap Armen.
Dilansir TribunMedan.com, Gunung Sinabung kembali erupsi pada Senin (10/8/2020) pagi.
Dalam erupsi kali ini menghasilkan abu vulkanik sekira 5.000 meter di atas puncak.
Hal tersebut dibenarkan oleh pihak PVMBG berdasar pada data yang dimilikinya.
Oleh karena itu, erupsi pada Senin pagi merupakan lima kali lipat lebih besar dari sebelumnya.
"Benar, Sinabung baru saja erupsi tinggi kolom abu mencapai 5.000 meter di atas puncak," jelas Armen.
Baca: BREAKING NEWS: Gunung Sinabung Erupsi Lagi, Status Level Siaga
Baca: Video dan Foto Erupsi Gunung Sinabung, Kepulan Abu Menjulang Tinggi
Saat erupsi, terdengar gemuruh yang bersumber dari dalam bagian Gunung Sinabung.
Seorang warga desa bernama Wanto Sembiring (49), menceritakan saat kejadian erupsi Gunung Sinabung,
Wanto merupakan warga Desa Naman Teran, Kecamatan Naman Teran.
Ia menuturkan, ketika erupsi kondisi langit sangat gelap seperti di malam hari.
Sehingga lampu-lampu rumah warga masih tetap dinyalakan meski sudah pagi.
"Gelap sekali, serasa malam akibat debu, sampai saat ini lampu rumah tetap dinyalakan," tutur Wanto.
Akibat dari erupsi Senin pagi, Wanto dan warga lain memilih untuk tetap berada di rumah.
Para warga tak berani keluar rumah karena debu sudah menyelimuti seluruh desa.
Meski demikian, kondisi desa masih terkendali karena ada pengamanan dari petugas.
"Karena erupsi itu desa kita ini sempat gelap, warga tidak berani keluar rumah," ucap Wanto.
"Kondisi masih aman, tetap terkendali, para petugas masih tetap waspada dan tetap bersama dengan warga," imbuhnya.
Sementara itu, erupsi Gunung Sinabung Senin pagi berdampak pada tiga kecamatan.
Di antaranya adalah Kecamatan Naman Teran, Kecamatan Merdeka, serta Kecamatan Berastagi.
Warga di Kecamatan Berastagi juga mengalami kondisi gelap karena tertutup abu vulkanik.
Seorang warga bernama Sekilap Surbakti menjelaskan hujan abu terjadi sekira 10.30 WIB hingga pukul 11.05 WIB.
"Hujan abunya sampai pukul 11.05 WIB," ucap Sekilap dilansir TribunMedan.com.
(Tribunnews.com/Febia Rosada, TribunMedan.com/Muhammad Nasrul)