Laporan Wartawan Tribun Medan, Muhammad Nasrul
TRIBUNNEWS.COM, TANAH KARO - Hujan selama dua hari berturut-turut di wilayah Gunung Sinabung harus diwaspadai oleh masyarakat setempat.
Pasalnya, Banjir lahar dingin mengancam sejumlah aliran sungai di sekitar gunung tersebut.
Hal ini bisa saja terjadi sebagai akibat erupsi Gunung Sinabung yang terjadi beberapa kali mulai Sabtu 8 Agustus lalu.
Dua hari terakhir sejak Kamis (20/8/2020) kemarin, hujan mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Tanah Karo.
Baca: Gunung Sinabung Batuk-batuk, Warga Alami Kerugian Rp 170 Miliar Dalam Sepekan
Kondisi ini, juga terjadi di lingkar Gunung Sinabung yang menjadi kawasan terparah terpapar abu vulkanik.
Namun begitu, hujan yang turun sejak kemarin ini patut juga patut diwaspadai masyarakat yang tinggal di dekat aliran sungai, terutama sepanjang aliran lahar dingin dari Gunung Sinabung.
Pasalnya, jika intensitas hujan semakin tinggi terlebih di kawasan puncak gunung, perlu diwaspadai ancaman banjir lahar dingin.
"Ya memang dari kemarin sudah mulai turun hujan, sedikit banyaknya membantu untuk membersihkan abu lah ini.
Baca: Gunung Sinabung Erupsi, Aktivitas Masih Tinggi, Tremor Terus Menerus Terjadi
Tapi kita imbau juga kepada masyarakat yang tinggal di dekat aliran sungai, supaya mewaspadai adanya lahar dingin," ujar Plt Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo Natanail Peranginangin, Jumat (21/8/2020).
Natanail menjelaskan, memang hingga saat ini belum ada laporan peningkatan volume laharan dari relawan BPBD yang bertugas memantau aliran lahar dingin.
Namun begitu, berdasarkan informasi yang diterima pada siang tadi sempat terpantau adanya lahar dingin yang berhulu dari kaki Gunung Sinabung.
"Sampai sekarang belum ada info peningkatan volume, tapi karena memang ada hujan di sekitar gunung, mulai ada aliran tadi namun masih kecil," katanya.
Seperti diketahui, selain membawa air yang bersumber dari gunung aliran lahar dingin juga membawa material sisa aktivitas vulkanik yang telah dikeluarkan oleh gunung saat erupsi kemarin.
Untuk itu, dengan material yang terbawa dari puncak maupun badan gunung menjadi suatu hal yang wajib diwaspadai oleh masyarakat.
Baca: Gunung Sinabung Meletus Lagi, Warga Tetap Gotong Royong Sambut Kemerdekaan: Semangat Meski Erupsi
"Iya lahar dingin pasti bawa material yang ada dari gunung itu sendiri, makanya harus selalu diwaspadai," ucapnya.
Natanail melanjutkan, terlebih sampai saat ini pihaknya bersama dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sudah mengeluarkan imbauan tentang larangan memasuki zona merah, termasuk aliran lahar dingin.
Ia pun mewanti-wanti masyarakat agar patuh terhadap arahan dan imbauan yang telah diberikan oleh pihak yang berkompeten.
Amatan www.tribun-medan.com, hingga saat ini sebagian besar bagian Gunung Sinabung masih terus tertutup kabut, dan beberapa wilayah masih diguyur hujan dengan intensitas sedang (gerimis).
Visual puncak sempat terlihat terang, namun tidak berlangsung lama. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kabupaten Karo Mulai Diguyur Hujan, BPBD Imbau Masyarakat Waspadai Lahar Dingin