"Menurut informasi keluarganya, beberapa hari sebelumnya sempat kerokan," kata Dwi.
Meninggal secara wajar
Dokter dari Puskesmas Plaosan, Kabupaten Magetan, Widya Puspitasari yang memimpin autopsi Angga mengatakan, tidak menemukan adanya tanda-tanda tidak wajar dari tubuh korban.
"Memang sesuai informasi dari tim medis survivor mendapat serangan jantung."
"Kami memang tidak menemukan bekas-bekas kekerasan, pendaki meninggal secara wajar," ungkap Widya, dikutip dariĀ TribunJatim.com.
Proses evakuasi hingga 8 jam
Dilansir TribunSolo.com, proses evakuasi pendaki asal Wonogiri tersebut memakan waktu hingga lebih kurang 8 jam.
Anggota PGL, Dwi Bandono mengatakan, petugas basecamp jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu mendapat laporan kondisi survivor sekira pukul 05.00 WIB.
Tim survei dari tim reaksi cepat (TRC) kemudian dikumpulkan sekira pukul 06.00 WIB.
"Total tim yang membantu proses evakuasi ini sebanyak 50-an orang," kata Dwi.
Tim TRC pertama kemudian menuju ke lokasi korban yang berada di pos 2 jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu sekira pukul 07.00 WIB.
Baca: Viral di Medsos, Pendaki Gunung Lawu Membludak Padati Puncak saat Momen HUT ke-75 RI
Baca: Viral Gunung Lawu Diserbu, Fiersa Besari Berikan Pesan untuk Para Pendaki: Enggak Perlu Memaksa
Sekira pukul 07.30 WIB, tim selanjutnya menyusul tim pertama.
Kemudian pada sekira pukul 08.00 WIB, tim pertama tiba di lokasi kejadian dan memastikan kondisi korban.
"Jenazah korban kemudian kami tandu dari pos 2 sampai ke basecamp, proses evakuasi selesai pukul 14.00 WIB," terangnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Gilang Putranto, TribunSolo.com/Adi Surya Samodra, TribunJatim.com/Doni Prasetyo)