“Saya sudah sebulan tidak berkomunikasi dengan keuchik," katanya.
"Saya juga tidak memiliki persoalan dengan keuchik secara pribadi,” pungkas Zulkarnaini.
Sebelumnya, Kapolres Lhokseumawe, AKBP Eko Hartanto, melalui Kapolsek Ipda Sirya yang dikonfirmasi Serambinews.com, Sabtu malam, membenarkan kejadian tersebut.
Baca: Diduga Hina Seorang Ulama di Facebook, PNS di Pemkab Aceh Jaya Ditangkap saat Hendak Pergi
Menurut Ipda Sirya, saat ini pihaknya sedang memeriksa oknum keuchik Gampong Pulo Kitoe, MY, karena usai membacok warga, pelaku langsung menyerahkan diri ke Polsek Meurah Mulia.
“Benar, saat ini kita sedang periksa keuchik Pulo Kitoe, setelah pemeriksaan nanti akan kita infokan kembali perkembangan kasusnya," ujar Ipda Sirya.
Baca: Presiden Meminta RSUD di Aceh yang Kurang Peralatan Medis Lapor Gubernur
Kapolsek melanjutkan, dugaan awal, luka di tubuh korban karena kecelakaan sepeda motor.
Namun kemudian diketahui kalau korban luka karena pembacokan.
“Korban ditemukan terkapar di jalan, lalu ada warga yang membantu dan dibawa ke klinik kemudian dirujuk ke RSUD Cut Meutia,” jelasnya.
Sedangkan kabar lainnya menyebutkan, jika korban bernama Zulkarnaini itu adalah Ketua DPC Aliansi Indonesia Aceh Utara, sebuah LSM yang kerap mengawasi penggunaan dana desa.
Korban masih dirawat
Zulkarnain (33) warga Desa Pulo Kitou, Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara masih dirawat di RSUD Cut Meutia Aceh Utara hingga Minggu (30/8/2020) siang.
Petani tersebut dibacok dari belakang oleh pria berinisial MY, Keuchik Pulo Kitou.
Setelah kejadian tersebut, korban langsung dilarikan ke RSUD Cut Meutia karena mengalami luka serius di bagian tangan kanan dan kirinya.
“Zulkarnaini dibawa warga ke RSUD Cut Meutia dan tiba di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) sekira pukul 22.00 WIB,” ujar Humas RSUD Cut Meutia Aceh Utara Jalaluddin SKM MKes kepada Serambinews.com, Minggu (30/8/2020).
Baca: Kronologi Kecelakaan Pertama di Tol Aceh, Korban Tergilas Truk Trailer saat Coba Naik dari Belakang