"Selanjutnya kasir akan menanyakan mau makan di tempat atau di bawa pulang," papar pemilik akun @kusdifrans24 dalam videonya.
Selanjutnya pelanggan harus memastikan pesanan sudah benar atau belum, agar tidak terjadi kesalahpahaman.
"Setelah mengorder jangan lupa perhatikan papan pesanan untuk mengetahui pesanan sudah siap atau belum, karena di sini sudah tidak ada lagi yang teriak-teriak guys," jelasnya.
Saat dikonfirmasi, pemilik akun @kusdifrans24 bernama Muh Kusdianto mengatakan, dirinya memang sengaja berkunjung ke gerai tersebut untuk melakukan edukasi ke masyarakat.
Pria berusia 22 tahun tersebut menjelaskan, mulanya dia diberi tahu teman tuli yang berteman dengannya di Instagram pribadinya.
Temannya itu meminta tolong agar dirinya datang ke gerai Burger King Hasanuddin Makassar.
"Beliau minta tolong ke saya untuk datang ke gerai Burger King Hasanuddin untuk buat konten dan mengedukasi ke masyarakat."
"Saya dengan cepat langsung ke sana, karena penasaran juga," kata Kusdianto saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (29/8/2020).
Pria yang berprofesi sebagai pramugara tersebut mengaku senang saat berkunjung ke gerai Burger King tersebut.
Pasalnya, dirinya juga baru mengetahui ternyata ada perusahaan yang mempekerjakan penyandang disabilitas.
Di sana ia mendengarkan curhatan dari para teman tuli-nya soal pengunjung yang belum mengerti soal keadaan pegawainya yang mayoritas penyandang disabilitas tuli.
"Sampai disana teman tuli curhat, masih banyak pengunjung yang belum mengerti kalau 75 persen pegawainya deaf (tuli)."
"Kebanyakan pengunjung tidak memperhatikan papan pesanan."
"Di gerai lain biasanya pegawainya teriak untuk memanggil nomor pesanan yg sudah siap, tapi di BK (Burger King Hasanuddin) tidak semua pegawai bisa teriak kan."