Kendati Kevin menyadari kontes tersebut tidak mendapat hadiah, namun ia merasa sangat senang lantaran menjadi pemenang dalam kontes bertaraf internasional ini.
Bahkan, ia sampai menangis terharu saat dinyatakan sebagai pemenang.
"Waktu pengumumannya tanggal 11 Maret 2020 itu saya masih kerja di pabrik pengelasan di Jepang."
"Waktu saya pulang kerja handphone saya ramai banyak yang ngetag saya di Instagram kalau saya menang."
"Saya sudah mau nangis tapi malu karena banyak teman, jadi saya ambil jalur lain pulangnya dan nangis di jalan karena terharu banget."
"(Perusahaan) sebesar Adobe milih foto saya itu speechless banget, cuma bisa nangis," terangnya.
Baca: Viral Sosok Ini Berbagi Makan dengan ODGJ, Ungkap Keinginan Merawat: Agar Merasa Hangatnya Keluarga
Beruntungnya lagi, setelah menang, Kevin dihubungi oleh pihak Adobe untuk menggarap proyek kerjasama dengan imbalan senilai 6.000 dollar US atau sekitar Rp 90 juta.
"Sembilan hari setelahnya saya dihubungi pihak Adobe (untuk diajak kerjasama)."
"Jadi konsep (kerjasamanya) kontrak, saya buat 15 tutorial dan discovery files," jelas Kevin.
Sebelum dikontrak oleh pihak Adobe, kala itu Kevin melakukan pertemuan online terlebih dahulu.
Dalam pertemuan itu, Kevin melakukan wawancara mengenai kesehariannya dan alasan menyukai fotografi.
Namun, diawal wawancara, Kevin diperingati untuk berbicara jujur dan tidak ada yang ditutup-tutupi.
Menariknya, karena harus bicara jujur, Kevin akhirnya mengaku menggunakan software Adobe bajakan saat memenangkan kontes tersebut.
Baca: VIRAL Putra Papua Jadi Wisudawan Terbaik, Ungkap Kala Orang Tua Tak Bisa Datang karena Kendala Biaya
"Iya saya memang waktu itu masih pakai bajakan, jujur saja untuk beli softwarenya mahal, karena saya belum mampu beli, saya pakai bajakan."