"Perbuatan itu dilakukan sebelum dia jadi PNS.
Sudah dua tahun lalu," ungkapnya.
Karena statusnya saat itu bukan PNS, maka AG tidak bisa dipecat sebagai PNS.
Namun sanksi terberatnya bisa dicopot dari jabatan fungsionalnya.
AG tidak bisa menjadi guru, dan akan menempati posisi sebagai staf.
"Bisa saja dia ditarik dan dijadikan penjaga.
Tapi sepertinya dia tidak mungkin menjadi guru," tegas Yoyok.
Diperiksa paling akhir
Saat ini AG ditarik dari sekolah tempatnya mengajar dan ditempatkan di UPT Dinas Pendidikan Karangrejo.
Sementara Dindikpora masih mengagendakan pemeriksaan para pihak terkait.
AG dijadwalkan akan diperiksa paling akhir, sebelum kesimpulan.
"Kami akan gandeng Inspektorat dan BKD (Badan Kepegawaian Daerah) untuk memeriksa AG. Hasilnya menjadi penilaian akhir," tutur Yoyok.
Kesimpulan hasil pemeriksaan ini akan diserahkan ke bupati sebagai telaah staf.
Selanjutnya bupati yang akan menjatuhkan sanksi kepada AG.