Laporan Wartawan Serambi, Zubir
TRIBUNNEWS.COM, LANGSA - Samsul Bahri (41), tersangka pelaku pembunuhan Rg sekaligus pemerkosa ibu sang bocah, DN ternyata pernah dipenjara di Riau sebelum akhirnya dipindahkan ke LP Tanjung Kusta Medan.
Samsul Bahri bebas beberapa bulan lalu setelah mendapatkan program asimilasi Covid-19 dari Kemenkumham.
Dia sudah menjalani hukuman sekitar 15 tahun terhitung sejak tahun 2005 ia pertama kali dipenjara di LP Pekanbaru, Provinsi Riau.
Hal ini terungkap sesuai pengakuan tersangka Samsul Bahri kepada awak media, saat Polres Langsa menggelar konferensi pers di halaman Mapolres dengan menghadirkan tersangka, Selasa (13/10/2020) siang.
Konferensi pers dipimpin Kasat Reskrim, Iptu Arief S Sukmo, didampingi Kapolsek Birem Bayeun, Iptu Eko Hadianto, Kanit Kanit Tipikor, Ipda Narsyah Agustian SH, dan lainnya.
Status residivis Samsul Bahri atas kasus pembunuhan yang dilakukan tersangka tahun 2005 itu di Riau, juga dikuatkan dengan keterangan Kapolres Langsa AKBP Giyarto SH SIK, melalui Kasat Reskrim Itu Arief S Wibowo SIK.
"Keterangan orang tua tersangka, tersangka pernah melakukan pembunuhan sekitar tahun 2005 silam di Riau, ia divonis seumur hidup," ujar Kasat Reskrim.
Samsul Bahri mengaku sekitar tahun 2005 itu ia merantau di Pekanbaru.
Pada suatu malam ia berkelahi dan menusuk seorang pria di sebuah tempat hiburan hingga tewas.
Atas kasus pembunuhan itu, ia divonis bersalah dengan vonis hukuman seumur hidup yang selanjutnya menjalani hukuman (dipenjara) di LP Pekanbaru.
Baca juga: Kisah Pencarian Jasad Rg yang Dibunuh Pelaku Pemerkosa Ibunya, Ditemukan Sehari Kemudian Penuh Luka
Kemudian pada tahun 2019 lalu, tersangka Samsul Bahri dari LP Pekanbaru mendapat pengurusan keluarganya sehingga ia dipindah ke LP Tanjung Kusta Medan.
Sementara keterangan diperoleh Serambinews.com dari nomor pengaduan (+62 821-6796-1708).
Lapas Kelas 1 Medan (LP Tanjung Kusta), Selasa (13/10/2020), menerangkan atas cek data atas nama Samsul Bahri Bin Syarifuddin sudah bebas asimilasi tanggal 4 April tahun 2020 dengan status kasus pembunuhan.