Atas perlakuan tersebut, Wa Ode bersama stafnya mendatangi Polres Cianjur untuk meminta perlindungan, Selasa (13/10/2020).
Setelah bertemu dengan Kapolres, Wa Ode mengatakan, kronologisnya berawal pada Jumat (9/10/2020) pagi ia ke Cianjur rencana sekalian pulang ke Bandung.
Wa Ode berangkat bersama Bang Joy (driver), La Ode Joko (lawyer d kantor), La Ode Ahmad (staf kantor).
"Kami rencana ingin ke Polres Cianjur untuk suatu urusan," katanya.
Baca juga: Akibat Banjir Bandang Cianjur, 576 Rumah Warga Terendam, Sejumlah Jembatan Rusak
Sebelum ke Polres Cianjur, kata Wa Ode, ia mampir di Resto Bakul Sunda yang ada villanya, terletak di daerah Cipanas, Kabupaten Cianjur.
"Rencana kami mau menginap semalam untuk istrahat dan refreshing buat staf yang agak kelelahan setelah beberapa pekan menyelesaikan perkejaan agak berat," katanya.
Ia mengatakan, setelah istrahat, sore hari sekitar pukuk 15.30 WIB, ia ke daerah Puncak 2, sekitar 3 atau 4 kilometer dari Bakul Sunda, untuk melihat pemandangan Kota Bunga dari ketinggian.
"Untuk menuju Puncak 2, kami melewati jalan raya arah Jonggol. Setiba di jalan yang sudah mulai menanjak, saya dan rombongan melihat ada perkebunan yang diberi beberapa plang bertuliskan PT MPM dan ada suatu tempat yang terlihat seperti pos penjagaan perkebunan. Saat itu kami lihat ada beberapa orang yang berjaga di sekitar pos," katanya.
Ia mengatakan, saat itu di sekitar perkebunan yang sepertinya milik PT MPM ia juga melihat di beberapa tempat ada orang berdiri dengan sepeda motor di samping dan sebagian ada yg duduk di atas mobil. Orang tersebut terlihat memegang HP dan ada juga yang memegang HT.
"Ketika kendaraan kami akan melintas di hadapan orang tersebut, kami melihat orang itu seperti sedang memfoto dan menvideo kami. Saat itu kami tidak curiga apa-apa karena kami hanya sekadar pengguna jalan raya yang kebetulan sedang melintas di depan area perkebunan," ujarnya.
Baca juga: Di Pagelaran Seni Budaya Cianjur, Syarief Hasan Ajak Seniman Jadi Pelopor Pengamalan Empat Pilar
Ia mengatakan, ketika sampai di jalan yang sudah ada pemukiman warga, kami putar kendaraan untuk kembali ke arah resto Bakul Sunda yang saat itu rencananya ia akan terus ke outlet Kampung Brasco untuk membeli sepatu.
"Saat kendaraan kami menyusuri jalan turun dan melewati perkebunan kembali, terlihat orang-orang yang berdiri/berjaga di pos penjagaan perkebunan dan beberapa titik tempat orang berdiri/duduk di atas motor tersebut, ternyata masih menfoto dan menvideo kami. Tapi sekali lagi kami tidak curiga apapun dan kami sama sekali tidak membuka kaca mobil ataupun mengehentikan kendaraan," katanya.
Ia mengatakan , saat itu kendaraannya melaju normal menyusuri jalan raya menuruni puncak sambil kami menikmati pemandangan alam Kota Bunga yang menurutnta sangat indah seperti di Eropa lagu musim semi.
"Ternyata, ketika kendaraan kami melaju menuruni puncak, ada orang yang membuntuti kendaraan kami sambil terus menvideo kami," katanya.