News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pandemi Corona Belum Usai, 13 Orang di Kabupaten Tangerang Terserang Cikungunya

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi: Petugas Fogging Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, melakukan pengasapan di pemukiman warga di wilayah Rt 01/12, Kelurahan Pondok Bambu, Senin (10/2/2014). Pengasapan ini dilakukan untuk membunuh dan mencegah perkembangbiakan Nyamuk Aedes Aegypti, yang menjadi penyebab penyakit demam berdarah maupun Cikungunya, yang biasanya mewabah pasca musibah banjir. warta kota ur ichsan

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Giliran penyakit Cikungunya yang menyerang kawasan Kabupaten Tangerang.

Sebab, terdata ada 13 warga Desa Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang terkena penyakit Cikungunya.

Diketahui, belasan warga tersebut terserang Cikungunya karena memasuki musim pancaroba.

Kepala Bidang Pencegahan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi membenarkan hal tersebut berdasarkan laporan dari puskesmas.

"Iya betul mas ada 13 warga terkena Cikungunya," ucap Hendra saat dikonfirmasi, Selasa (20/10/2020).

Menurutnya, belasan warga tersebut mengeluhkan hal yang sama yakni, merasa pegal-pegal hebat di otot-otot kaki.

Hal tersebut membuat pihak puskesmas setempat melakukan pemeriksaan massal di Desa Medang.

"Pihak Puskesmas telah melakukan pemeriksaan ke wilayah tersebut dan ditemukan 13 orang yang Cikungunya," ungkap Hendra.

Namun, ia membantah jika ada yang sampai menderita kelumpuhan akibat dari terjangkit virus yang berasal dari nyamuk tersebut.

"Tidak ada yang lumpuh, cuma pegal-pegal saja," tuturnya.

Sebagai informasi, penyakit Cikungunya berasal dari nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus, yang juga penyebab demam berdarah dengue (DBD).

Penyebab banyaknya nyamuk saat ini lantaran tengah ada peralihan musim dari kemarau ke hujan.

"Biasanya di musim itu nyamuk memiliki banyak tempat untuk bertelur, karena banyak genangan air hujan," jelas Hendra

Untuk memutus penularan Cikungunya, pihak Kecamatan Pagedangan telah melakukan fogging di lingkungan tersebut.

"Kami juga minta masyarakat untuk lakukan gerakan 3M, yakni menutup rapat tempat penyimpanan air, menguras tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas yang bisa menampung air," kata Hendra.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini