Setelah lama saling berpelukan, saling menciumi dan saling bersender, keduanya barulah saling memandang penuh rasa sayang dan saling menyapa.
Di luar mobil, ayah kandung keduanya serta saudara-saudara kandung Treni juga berkumpul.
Mereka pun tak kuasa menahan tangis.
Kembar Trena dan Treni memang sudah terpisahkan selama 20 tahun.
Keduanya lahir di Maluku setelah orang tua mereka menjadi peserta transmigrasi.
Keduanya terpisahkan ketika meletus kerusuhan di Maluku tahun 1999.
Trena dibawa pulang kembali ke Tasikmalaya. Sedangkan Treni dibawa orang tua asuhnya ke Jatim.
Sejak itu keduanya tak pernah bertemu. Selama 20 tahun ini Enceng bersama keluarga tak henti melacak keberadaan Treni.
Mereka sempat mencari ke Malang tapi tak ketemu.
Hingga, Senin (12/10), tetangga Trena melihat tayangan Tik Tok orang mirip Trena.
Saat diperlihatkan kepada Trena, Trena yakin itu adik kembarnya, Treni.
Dari tayangan Tik Tok itulah akhirnya kembar yang terpisahkan selama 20 tahun itu akhirnya bisa dipertemukan.
Treni tiba di Stasiun KA Tasikmalaya menggunakan KA Kahuripan relasi Blitar-Bandung sekitar pukul 04.25. Ia datang bersama suami, dua anak serta ibu asuhnya.
Selain keluarga, ikut menyambut karang taruna Sukamaju Kaler serta Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Kota, Hendra Budiman. Mobil pun disediakan Dinsos.
Rombongan kemudian meluncur ke rumah di Kampung Cipaingeun. (Firman Suryaman/Tribun Jabar)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul BAHAGIA, Isak Tangis Haru Warnai Pertemuan Kembar Trena Treni, Sebelumnya Terpisah Selama 20 Tahun dan BAHAGIA, Isak Tangis Haru Warnai Pertemuan Kembar Trena Treni, Sebelumnya Terpisah Selama 20 Tahun