TRIBUNNEWS.CO - Tercatat 767 warga di empat desa dekat lereng Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, telah dievakuasi ke lokasi pengungsian.
Sebelumnya, tiga desa di Kecamatan Dukun yakni Krinjing, Ngargomulyo, dan Paten telah mengungsi lebih dulu.
Hari ini, Desa Keningar di Kecamatan Dukun juga menyusul mengungsi.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, total sementara pengungsi sampai Minggu (8/11/2020) pukul 13.00 WIB adalah 767 jiwa.
Mereka berasal dari empat desa yakni Krinjing, Ngargomulyo, Paten dan Keningar.
Rinciannya, jumlah pengungsi Desa Krinjing mencapai 126 jiwa; Desa Ngargomulyo, 120 jiwa; Desa Paten, 389 jiwa;Desa Keningar, 132 jiwa.
Sebagian besar warga adalah kelompok rentan yakni orang tua, anak-anak, ibu hamil, orang sakit dan penyandang disabilitas.
Para pengungsi ini tersebar di sejumlah titik pengungsian.
Pengungsi dari Desa Krinjing yang berasal dari Dusun Trono, Pugeran, dan Trayem mengungsi ke Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan.
Pengungsi dari Desa Paten yang terdiri dari Dusun Babadan I dan II mengungsi ke TEA Banyurojo dan TEA Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan.
Baca juga: Gunung Merapi Status Siaga, Pengungsi di Balai Desa Glagaharjo Jumlahnya Bertambah
Pengungsi dari Desa Ngargomulyo yang terdiri dari Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, dan Karanganyar, mengungsi ke Desa Tamanagung, Muntilan.
Warga di Dusun Batur Ngisor mengungsi di Gedung NU Ketaron; Dusun Gemer di Gedung Futsal, Tejowarno; Dusun Ngandong di Gedung PPP Prumpung; Dusun Karanganyar di PAY Muhammadiyah.
Sementara itu, Desa Keningar yang telah mengungsi ke Desa Ngrajek, Mungkid, Minggu (8/11/2020). Desa Keningar terdiri dari Dusun Banaran dan Gondangrejo.