TRIBUNNEWS.COM, TOBA - Korban rudapaksa FS (17) tertunduk tidak sanggup melihat orang sekitarnya saat ditemui di rumahnya di Dusun Sihobuk Desa Bonan Dolok III, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba pada Senin (9/11/2020).
Bukan hanya FS, ibu dan ayah bersama keluarga terlihat bersedih sekaligus kecewa.
Ini setelah mereka mengetahui kejadian yang menimpa FS.
Dari penuturan FS, dia digagahi tiga orang lelaki dari kawanan delapan orang yang membawanya ke sebuah sekolah di kawasan Laguboti.
Saat disambangi lokasi, gedung sekolah terlihat sepi, gerbang sekolah terbuka lebar dan ruangan yang menjadi lokasi perbuatan bejat itu berantakan.
Lantai ruangan penuh dengan sampah dan serbuk kayu serta terlihat sebuah triplex berada di atas lantai.
Di atas triplex tersebut, terlihat sebuah penyala api mancis dan bercak darah.
Baca juga: Main di Galian Pasir, Remaja di Ajibata Toba Tewas Tertimbun di Tambang Galian
Pintu gedung kelas IA SD Negeri Laguboti tersebut telah terbuka.
Ketika berada di dalam ruangan tersebut terlihat sampah plastik berserak di lantai dan meja yang tersusun penuh debu.
Sejumlah potongan kertas juga terlihat di sekitar triplex yang berada di atas lantai gedung tersebut.
Korban, FS (17) menyampaikan bahwa dirinya dibawa ke gedung tersebut, Minggu (8/11/2020) dinihari.
"Saya dibawa kesana sudah pagi-pagi itu. Ada delapan orang membawa saya, empat sepeda motorlah.
Saya dibawa ke kelas IA," ujarnya saat disambangi di rumahnya pada Senin (9/11/2020).
Lebih lanjut, dia menyampaikan ada tiga dari delapan yang memperkosanya.