TRIBUNNEWS.COM - Pejuang kemerdekaan yang viral karena menjual mainan anak di Solo, Mbah Min, mengadu nasibnya kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Hal itu lantaran dirinya belum tercatat sebagai pejuang di Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI).
Padahal, ia telah berjasa ikut berjuang melawan penjajahan saat agresi militer Belanda II.
Ngadimin Citro Wiyono atau Mbah Min akhirnya menemui Ganjar Pranowo di rumah dinasnya, Puri Gedeh pada Senin (9/11/2020) kemarin.
Dalam pertemuan itu, Mbah Min ditemani oleh penyuluh Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Kabupaten Sukoharjo, Agus Widanarko.
Danar, sapaannya, merupakan pegiat sosial yang ingin mewujudkan keinginan terpendam Mbah Min di hari tuanya.
Baca juga: Peringati Hari Pahlawan, Ganjar Temui Mbah Min, Veteran Mata-mata Belanda yang Jual Mainan Anak
Yakni, membuat Mbah Min diakui oleh negara sebagai veteran yang ikut berjuang melawan Belanda.
Namun lantaran Mbah Min tidak memiliki surat bukti perjuangannya, Danar sempat kesulitan untuk membantu.
Kemudian, menjelang Hari Pahlawan yang jatuh pada Selasa (10/11/2020) hari ini, Danar akhirnya menemui jalan keluar.
Pihak Pemprov Jawa Tengah secara tiba-tiba menghubunginya karena ingin mempertemukan Mbah Min dengan Ganjar Pranowo.
Alhasil, perjuangan Mbah Min mendapat pengakuan dari negara mulai tampak titik terangnya.
"Pak Ganjar meminta (Mbah Min datang), dia tidak hanya mendengarkan cerita tapi memberi solusi."
"Langsung dihubungi semua, Pak Ganjar minta tolong biar Mbah Min dibantu. Walaupun belum final, tapi sudah luar biasa karena sudah sampai pemimpin tertinggi Provinsi."
"Semoga bisa tembus (tercatat sebagai pejuang) meski bukti-buktinya Mbah Min kurang," kata Danar kepada Tribunnews, Selasa (10/11/2020).