TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria bernama Bambang Irawan (45) tega menusuk tiga orang yang masih kerabatnya.
Pelaku nekat menusuk tiga kerabatnya lantaran tak terima anak kandungnya dibawa ke rumah sakit jiwa.
Ia kemudian menusuk korban secara membabi buta di dalam mobil usai mengantarkan anaknya ke rumah sakit.
Akibat penganiayaan itu, kerabat korban bernama Sarbini (50) tewas, sedangkan dua kerabat lainnya bernama Hendra Wijaya dan Periyadi mengalami luka tusuk.
Peristiwa penganiayaan itu terjadi di dalam sebuah mobil Innova di Desa Sukarami Kecamatan Tanjung Lubuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Sabtu (14/11/2020).
Kapolsek Tanjung Lubuk, AKP Johni Martin melalui sambungan telepon, Minggu (15/11/2020) menjelaskan, penikaman itu terjadi saat mobil masih melaju.
Setelah mengetahui Sarbini ditusuk, Sopir segera menepikan mobilnya, kemudian segera menghalau Bambang.
"Korban yang kala itu duduk di posisi bangku tengah tiba - tiba keluar mobil dan teriak dengan tubuh yang sudah berlumuran darah."
"Dan saat itu pula warga sekitar datang serta membantu menyelamatkan para korban dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Kayuagung," ujar Kapolsek Tanjung Lubuk, AKP Johni Martin melalui sambungan telepon, Minggu (15/11/2020).
Baca juga: Pulang dari Rumah Sakit, Pria Ini Tiba-tiba Tusuk 3 Kerabatnya Secara Membabi Buta di Dalam Mobil
Selanjutnya, untuk menghindari pelaku dari amukan massa maka seorang warga menyuruh pelaku untuk bersembunyi di tempat aman, hingga petugas kepolisian datang.
"Untungnya waktu itu pelaku sempat kabur dan bersembunyi agar terhindar dari amukan warga, saat petugas datang warga yang menyembunyikan pelaku langsung memberitahukan kepada kami keberadaan pelaku."
"Setelah itu pelaku segera kita bawa ke Mapolsek Tanjung Lubuk," terangya.
Dari keterangan yang didapat, Bambang tega melakukan penusukan terhadap ketiga kerabatnya lantaran tidak terima anak kandungnya dibawa ke RS Ernaldi Bahar Palembang.
"Padahal sebelum mengantarkan anaknya ke rumah sakit, seluruh keluarga besar sudah melakukan rembuk (musyawarah keluarga - red) dan diputuskan agar anak Bambang dirawat di RS Jiwa,"