Selain bilik asmara, pihak desa juga menyediakan fasilitas lain seperti ruang menyusui atau laktasi, kamar mandi yang berjumlah lebih dari 12 buah, bilik untuk tinggal pengungsi.
Ada posko kesehatan, keamanan dan dapur umum yang senantiasa melayani kebutuhan pengungsi.
"Di samping bilik asmara, juga ada tempat menyusui atau laktasi. Hal-hal lain yang belum terpenuhi menyusul."
"Kesehatan pengungsi juga ada posko. Posko keamanan. Semua kegiatan sudah dialokasikan dengan baik, ada manajemen yang mengatur. Posko masing-masing relawan dari krinjing dan deyangan di tempat masing-masing. Sehingga pengungsian tetap teratur,” katanya.
Jumlah pengungsi yang ada di Balai Desa Deyangan ini sebanyak 117 jiwa.
Mereka berasal dari tiga dusun dari Desa Krinjing. Pihak desa pun berupaya mencukupi kebutuhan pengungsi baik logistik maupun tempat tinggal yang layak.
"Jumlah pengungsi 117, meski ada yang pulang ke tempat keluarganya. Yang mengungsi di dalam kelompok rentan."
"Kebutuhan logistik sampai saat ini cukup memadai. Kebutuhan untuk pengungsi dan dengan relawan tentunya," ujarnya. (Tribunjogja.com/Rendika Ferri K)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Mengintip Bilik Asmara Tempat Pengungsian Warga Terdampak Gunung Merapi