TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria berinisial PNG (28) kaget kala mendapati istrinya, NSW (27) sudah tergantung tak bernyawa dan dua anaknya juga tewas.
Kejadian nahas itu terjadi pada Senin (16/11/2020).
Keluarga itu tinggal di Jalan Palembang, Perumahan Mutiara Kulim, Kelurahan Sialang Rampai, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.
Baca juga: Istri Menolak Cerai, Pria Ini Malah Tega Cekik Istrinya hingga Tewas, Pelaku Kini Ditangkap
NSW disebut bunuh diri dan membunuh dua buah hatinya.
Ia juga meninggalkan pesan berisi permohonan maaf dan pamit kepada suaminya.
Ditemukan Suami yang Pulang Kerja
NSW diduga juga melakukan aksi pembunuhan terhadap anak kandungnya sendiri.
Dari 3 anaknya, 2 orang ditemukan meninggal dunia. Mereka adalah NAG, perempuan berusia 2 tahun dan DAG, laki-laki berusia sekitar 6 bulan.
Sementara 1 lagi anaknya, DAG yang juga laki-laki berusia 6 bulan, berhasil diselamatkan.
Kejadian ini pertama kali diketahui oleh PNG (28) yang tak lain adalah suami NSW.
Ketika itu, PNG baru pulang dan melihat kondisi rumah dalam keadaan gelap.
Baca juga: Sosok Mayat Wanita Dalam Karung, Keluarga Ungkap Keanehan Tingkah Korban Sebelum Tewas
Kemudian suami korban berteriak minta tolong lalu sembari berlari keluar rumah.
Beberapa saksi yang merupakan warga sekitar, datang dan masuk ke dalam rumah.
Tepatnya di bagian dapur, saksi melihat NSW dalam keadaan tergantung.
NSW yang sudah dalam kondisi tak bernyawa itu, lantas diturunkan dan jasadnya diletakkan di ruang tengah rumah.
Selanjutnya, para saksi juga mendapati 3 orang anak di dalam kamar utama.
2 diantaranya meninggal dunia dengan kondisi mulut berbusa.
Sementara 1 orang anak masih bernafas dan langsung dilarikan ke klinik terdekat.
Peristiwa itu kemudian dilaporkan warga ke polisi.
Tim Identifikasi Polresta Pekanbaru dan tim dari Polsek Tenayan Raya, mendatangi lokasi untuk dilakukan proses olah tempat kejadian perkara (TKP).
Selanjutnya, tiga jenazah itu dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau untuk kepentingan visum serta autopsi.
Polisi dalam hal ini juga mengamankan sejumlah barang bukti.
Diantaranya kain panjang, kursi, susu bayi, dan handphone.
Termasuk kertas hvs bertuliskan: "Maaf aku pergi biar anak- anak ikut bersama ku".
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya saat dikonfirmasi, membenarkan perihal kejadian itu.
"Iya, jenazahnya sudah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau. Saat ini tim sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut," pungkasnya.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
(TribunPekanbaru.com/Rizky Armanda)
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Sebelum Akhiri Hidupnya dan 2 Anaknya, IRT Muda di Pekanbaru Tulis Pesan di Atas Kertas Putih Ini