Semut keluar saat musim penghujan seperti sekarang ini, dan aktif pada malam hari.
Dimana jumlahnya bisa mencapai 20 kali lipat dibanding saat siang hari.
Pemilik tempat penggergajian kayu tidak mengetahui jenis kayu apa yang membawa semut-semut tersebut.
Apalagi, tempat tersebut sempat dikontrakkan kepada orang lain.
"Kalau bertanya ke pemilik gergajian, jawabannya 'tidak tahu' karena waktu itu pernah dikontrak ke orang lain. Jadi, dia yang punya tidak tahu, sementara orang yang mengontrak sudah tidak disini," tambahnya.
Ketua RW 03, Desa Pageraji, Slamet Sunardi mengatakan, serangan semut tersebut terjadi di sebagian wilayah RT 03.
"Setidaknya, ada 30 rumah tempat semut-semut tersebut muncul. Bahkan semut yang ada di wilayahnya sudah merambat hingga Desa Langgongsari yang berbatasan dengan RW," jelasnya.
Pihak desa telah meminta bantuan dari Dinas Pertanian untuk mengecek jenis semut ini dan membasminya.
Bantuan juga datang dari BPBD Kabupaten Banyumas.
Artikel ini telah tayang di Tribunbanyumas.com dengan judul Teror Semut di Pageraji Banyumas, Tim Entomologi Unsoed: Tidak Suka Gula dan Cenderung Agresif,