"Hari Senin dibawa lagi ke rumah sakit sampai sekarang.
Dari hasil pemeriksaan sementara kemungkinan kata dokter ada tumor atau benjolan.
Tapi kita masih tunggu hasilnya lagi," ujarnya.
Dia mengungkapkan, selama proses medis cucunya menggunakan biaya umum karena tak memiliki BPJS.
Menurut Sataria, dia menduga salah satu penyebab cucunya tak bisa melihat karena efek radiasi handphone yang biasa dia gunakan saat belajar secara daring atau online.
"Kalau belajar di HP dari jam 8 pagi sampai 12 siang. Mungkin juga karena radiasi HP. Sudah belajar biasa dia main tapi tidak bawa ji HP, dia simpan di rumah," ungkapnya.
Di rumah, anak kedua dari pasangan Amran Jafar, (40) dan Sarianti, (36) ini tak pernah sepi dari perhatian warga sekitar.
Warga sekitar rumahnya menjenguk Ririn dan melihat kondisi yang ia alami.
Dia berharap agar cucunya segera sembuh serta mendapatkan bantuan agar mempermudah biaya perawatan medisnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Diduga Akibat Main HP, Bocah Kelas 6 SD di Bajeng Gowa Tiba-tiba Buta,