"Terus saya berjalan merayap sendirian ke dalam kolam. Waktu berjalan maju ke depan, kaki saya tersentuh tangan yang saya yakini itu tangan manusia. Kemudian saya maju lagi sedikit, terasa tersentuh kaki. Disitu saya langsung gemetar," ujarnya.
Dalam situasi panik, Sugi lantas berteriak pada Meliarti (calon istri korban) agar segera memanggil para tetangga guna membantunya untuk mengevakuasi korban.
Sembari Meliarti pergi meminta pertolongan tetangga, Sugi kemudian memutuskan untuk mengangkat tubuh korban yang terbenam di dalam kolam.
Tubuh korban kemudian ia pinggirkan ke tepi kolam.
"Harapan saya dia masih hidup, jadi cepat-cepat saya bawa ke tepi kolam," ujarnya.
Namun nyatanya, korban sudah tak memiliki nyawa setelah diperiksa oleh tetangga yang berdatangan
Sugi mengaku sama sekali tak menyangka akan menjadi saksi pertama yang menemukan jenazah korban.
"Padahal paginya saya sempat datang kesini mau pinjam palu karena mau memperbaiki pagar rumah. Saya mau pinjam sama Pak Aryanto (penjaga taman), tapi malah ketemu sama Pak Ilham (pemilik taman).
Tapi kata Pak Ilham, taman lagi tidak bisa dibuka soalnya pak Aryanto lagi ke luar kota. Jadinya ya sudah, saya langsung pulang," ujarnya.
"Saya lupa jam berapa menemukan jenazah Faisal tadi. Saya kaget, jadi sama sekali tidak lihat waktu," ujarnya.
Sosok Baik dan Pekerja Keras
Suasana duka terlihat jelas di kediaman Faisal, di Jalan warga Jalan Ratu Sianom, Kelurahan Satu Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Kota Palembang, Senin (23/11/2020).
Faisal (24 tahun), calon pengantin ini ditemukan meninggal dunia di kolam ikan.
Tetangga korban, Baya (44 tahun) mengatakan, Faisal pernah ikut suaminya bekerja sebagai petugas kebersihan.