TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kementerian Pendidikan Kebudayaan berencana akan memulai kegiatan sekolah tatap muka tahun depan.
Kebijakan sekolah tatap muka rencananya mulai berlaku pada semester genap tahun ajaran 2020/2021 atau mulai Januari tahun depan.
Wacana ini disampaikan Nadiem Makarim dalam konferensi pers secara daring belum lama ini.
"Pemerintah melakukan penyesuaian kebijakan untuk memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah, kantor wilayah Kementerian Agama, untuk menentukan pemberian izin pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah di bawah kewenangannya," ujar Nadiem Makarim belum lama ini.
Pemerintah secara khusus akan memberikan peraturan protokol kesehatan yang harus dijalankan sebagai syarat mutlak bagi sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Hal ini dilakukan guna memutus rantai penyebaran Covid-19, agar tidak adanya klaster baru di lingkungan sekolah.
Melihat kondisi ini, produsen cat nasional Avian Brands berinisiatif menggalakkan Kampanye “Avian Brands untuk Sekolah Sehat”.
Baca juga: Geger Temuan Sesosok Mayat Membusuk Ditemukan di Gedung Sekolah Dasar di Binjai
Kampanye ini diwujudkan dengan menghadirkan sarana cuci tangan yang dipasang di 6 titik strategis dalam area sekolah.
"Kami bekerjasama dengan 150 sekolah di seluruh Indonesia dan ini merupakan partisipasi kami dalam menjaga kesehatan di lingkungan sekolah, terutama dengan adanya pandemi Covid-19 ini,” ujar Novi Christiana, selaku Deputy Marketing Director Avian Brands.
“Dalam situasi pandemi ini, semua orang berisiko terpapar virus Covid-19 dan tangan merupakan media yang paling mudah bagi virus untuk masuk ke dalam tubuh.
Jadi sangat penting untuk mendisiplinkan diri mencuci tangan dengan air mengalir,” ujar Novi Christiana.
Untuk mencegah penularan virus corona, peneliti di Inggris menyarankan agar setiap orang mencuci tangan setidaknya enam sampai 10 kali sehari.
Melansir BBC (20/5/2020), simpulan tersebut diperoleh setelah ahli dari University College London menganalisis data penularan penyakit pada medio 2006 sampai 2009.
Baca juga: Sekolah di Gunungkidul Belajar Tatap Muka, Siswa Malah Ketularan Covid-19 dari Gurunya
Ilmuwan menemukan virus di tahun tersebut secara struktural mirip dengan galur pandemi Covid-19 yang saat ini mewabah di berbagai negara.
Cuci tangan sesering mungkin menjadi salah satu cara memutus rantai penyebaran Covid-19, selain menggunakan masker dan menjaga jarak.
Drs Yoyok Tri Haryoko, Kepala Sekolah dari SMK Negeri 3 Surabaya mengatakan, keberadaan sarana cuci tangan yang diletakkan di titik-titik strategis, pelaksanaan protokol kesehatan dapat terjaga dan hal ini memberi ketenangan bagi anak murid, para orangtua, dan para pihak sekolah.
Salah satu siswa sekolah SMK Negeri 3 Surabaya, Riski Bayu mengatakan upaya ini merupakan wujud untuk mendukung siswa/i untuk selalu mengikuti protokol kesehatan dengan menyediakan sarana cuci tangan di sekolah.
“Kami merasa lebih tenang berada di lingkungan sekolah dan sangat senang bisa kembali belajar secara tatap muka dengan mengikuti protokol kesehatan,” katanya.