Di dalam rumah, tempat tidur jenazah berhias ayat Alquran masih terlihat.
Pun di depan rumah, masih terbentang tenda kecil.
Nampak peralatan memasak tersusun rapih, sudah selesai dicuci semuanya.
Ternyata, pada malam hari, keluarga sudah memasak makanan yang akan dihidangkan saat pesta.
Satu ekor sapi disembelih, khusus untuk pesta pernikahan tersebut.
Saat memasak makanan, mereka mendapatkan kabar bahwa Tiara meninggal dunia. Membuat mereka kaget.
"Kami mengundang sekitar 500 orang, makan pulang, karena Covid 19, selesai dari ijab kabul," kata Lukmini Lomotu ibu korban.
Akhirnya, makanan untuk pesta tersebut tetap harus dihidangkan.
"Jadi yang makan orang yang datang saat pemakaman," katanya.
Namun nasi sudah menjadi bubur, proses memasak makanan tetap harus diselesaikan.
Banyak juga yang datang dari jauh untuk pesta, lantaran tidak mengetahui informasi bahwa Tiara sudah meninggal dunia.
"Mereka juga menangis, akhirnya ikut dipemakaman bersama," katanya.
Disclamer:
Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
>>https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
(TribunManado.com, Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Curhat Pilu Ayah, Putrinya Tewas Minum Racun Sebelum Menikah, Curiga Lihat Perilaku Calon Suami