Usai kejadian itu, sang bapak Jumat memilih kabur.
Sedangkan sang anak Erik memilih santai pulang lalu menyerahkan diri ke kantor Polsek terdekat.
Pengakuan Erik
Erik menceritakan saat dirinya membunuh pamannya Soldin (50) yang bertetangga dengannya.
Menurut Erik dirinya kesal lantaran korban ribut dengan ayahnya Jumat (50).
Dengan mengenakan baju lengan panjang dan celana pendek hitam, Erik mengaku menyesal melakukan perbuatan pembunuhan tersebut.
Baca juga: Ayah dan Anak Bunuh Sepupu: Saya Sedang Asah Parang untuk Berburu Babi Malah Dengar Ayah Cekcok
Baca juga: Kronologi Ayah dan Anak Bunuh Pria 50 Tahun, Masih Saudara, si Anak Kesal Korban Ribut dengan Bapak
"Saya saat itu sedang mengasah parang rencana mau berburu babi, tapi tiba-tiba mendengar ayah sedang ribut dengan korban," ujarnya ketika dibincangi
Melihat itu Erik membawa parang yang diasah ke lokasi kejadian, lalu pelaku melihat korban cekcok dan telah tersungkur di tanah.
"Melihat bapak sendiri ribut saya kesal dan membela bapak, saya langsung kapak korban sebanyak tiga kali," tuturnya.
Erik menuturkan dirinya menebaskan parang sebanyak tiga kali ke arah korban yang telah tersungkur di tanah.
"Saya tebas tiga kali, pertama ditangkis tangannya yang putus. Lalu kedua dan ketiga di kepala," katanya.
Dengan rasa penyesalan, Erik mengaku dirinya setelah membunuh pamannya tersebut langsung menyerahkan diri ke rumah kades.
"Saya menyesal pak, saya naik motor ke rumah kades menyerahkan diri. Saat itu melihat bapak duduk di teras rumah menghela napas, setelah itu saya tidak tau," lanjut dia.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Fakta Anak Bapak di Prabumulih, Gara-gara Ayam Tega Habisi Nyawa Kerabatnya, Anak Serahkan Diri