Terlebih saat ini pergerakan tambahan kasus baru Covid-19 Jatim kembali meningkat meski sempat menunjukkan penurunan dua bulan terakhir.
Saat ini di Jawa Timur ada sebanyak enam kabupaten kota yang kembali masuk ke dalam zona berisiko tinggi penularan Covid-19 atau zona merah.
"Saya sudah mengkoordinasikan, untuk pesta-pesta atau peringatan pergantian Tahun Baru, kita tidak menseyogyakan untuk dilakukan," ujarnya, Kamis (17/12/2020).
Sebagaimana diketahui tambahan kasus baru warga Jatim yang terpapar Covid-19 per harinya masih di angka 700 orang lebih. Sehingga butuh adanya langkah komprehensif agar bisa menurunkan angka penularan Covid-19.
Meski begitu secara nasional, saat ini Provinsi Jatim masih berada di urutan ke empat dibandingkan DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
"Tapi kita tidak bisa melihat proses penanggulangan pandemi ini secara parsial. Tapi harus terintegrasi karena semua ini terkoneksi antara Jatim, Jabar, Jateng, DKI," tegasnya.
Khofifah juga menegaskan meski tidak ada larangan untuk melakukan liburan akhir tahun, namun pada para pengelola wisata dan industri hiburan tidak diperkenankan untuk menggelar acara perayaan tahun baru yang memicu terjadinya kerumunan.
Hal tersebut dikatakan Khofifah berkaca pada long weekend sebelumnya. Yang akhirnya banyak menimbulkan klaster-klaster penularan baru Covid-19. Bahkan dampaknya bisa dirasakan hingga sekarang.
"Kemarin yang paling banyak adalah klaster keluarga. Dan sekarang kita berharap bahwa masyarakat semakin disiplin, makin patuh terhadap protokol kesehatan," tegas mantan Menteri Sosial ini.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Ada Pandemi Covid-19, Risma Minta Malam Tahun Baru Tak Ada Perayaan di Kota Surabaya