"Haura anaknya ceria," ujar Kepala SD Alue Gani, Darni ditanyai Serambinews.com, Senin (21/12/2020) sore.
Menurut Darni, Haura sekolah di SD Alue Gani hingga naik kelas VI. Namun beberapa bulan ini ia sudah pindah sekolah ke Mekek, Aceh Selatan.
"Teman-teman sekolah Haura di SD Alue Gani sangat terkejut mendengar kabar bahwa Haura meninggal tergilis truk," katanya.
Haura selama di SD Alue Gani dikenal pandai dan ceria, sehingga keluarga besar SD Alue Gani menyampaikan duka terhadap peristiwa ini.
"Kami menyampaikan duka mendalam," ujar Kepala SD Alue Gani.
Informasi lain diperoleh Serambinews.com dari Keuchik Gunung Pungkie, Ishak Ismail dan Tuha Peut Gunong Pungkie, Mukhtar yang ditanyai terpisah.
Mereka mengakui bahwa Husaini sebelumnya tinggal di Dusun Alue Gani, Desa Gunung Pungkie.
"Husaini itu asli Alue Gani. Keluarga besarnya di Alue Gani," katanya.
Menurutnya, istri dari Husaini yang biasa dipanggil Mak Haura asli dari Meukek, Aceh Selatan dan sejak menikah mereka tinggal di Alue Gani.
"Mereka juga sudah punya rumah di Desa Alue Gani," katanya.
Namun selama 3 bulan terakhir ini, keluarga mereka pindah ke Meukek Aceh Selatan.
Dia mengaku tidak tau penyebab kepindahan keluarga itu.
"Husaini itu sopir. Ia sering membawa buah sawit," katanya.
Haura yang meninggal dunia tergilas truk ayahnya tersebut, selama ini terkenal ceria di kampung.