"Saat itu, kami tidak teringat lagi harta benda lagi, sehingga kami hanya bisa menyalamatkan baju di badan. Kami hanya memikirkan menyelamatkan diri dan anak.
Beruntung warga pun berhasil memberikan pertolongan kepada kami yang dicarikan ke lokasi yang aman," jelas Hasanah yang dikerumuni emak-emak.
Keuchik Gampong Neuhen, Lukman Usman kepada Serambinews.com, Rabu (23/12/2020) menyebutkan, lima unit rumah warga yang letaknya berdekatan terbakar sekitar pukul 03.00 WIB.
Rumah tersebut masing-masing milik Hasanah dan Anisah yang letaknya berdampingan rata dengan tanah.
Kedua pemilik rumah itu gagal menyelamatkan harta bendanya kecuali baju di badan.
Sementara rumah lainnya yang dilalap si jago merah milik Fatimah dan Syafuddin yang letaknya bersebelahan dengan rumah Hasanah, serta Anisah.
Adapun satu rumah lagi terbakar milik Sulaiman yang berlokasi di depan rumah Hasanah, dan Anisah.
Menurutnya, sumber api yang membakar rumah tersebut diduga berasal dari arus pendek di atas atap rumah.
Awalnya, pemilik rumah sempat melihat percikan api warna kuning yang meleleh jatuh ke lantai rumah.
Diduga percikan api meleleh tersebut dari karet di atap rumah.
Namun, dalam hitungan detik api pun cepat membesar dan membubung tinggi di atas atap rumah Hasanah.
Saat api membesar itulah, empat mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Pidie tiba di lokasi membantu menyemprotkan air.
Armada pemadam tidak bisa masuk ke lokasi, karena lorong sempit sehingga pemadaman dilakukan dari tempat yang jauh.
" Rumah yang terbakar itu adalah milik Tgk Mauliddin, bendahara Gampong Neuhen. Uang milik Tgk Mauliddin sekitar 30 juta untuk membeli boat ikut terbakar," ujarnya.