Sang supir yang tidak mengetahui ban belakang kirinya melindas kedua pasutri ini.
Mengakibatkan luka parah yang dialami Yohanes.
Seluruh bagian kaki kirinya terkelupas akibat terlindas ban truk roda enam ini.
Usai melindas, barulah truk yang dikemudikan Mustafa Tahir lantas berhenti.
"Seperti ada yang mengganjal, saya pikir batu atau apa. Saat saya berhenti dan turun, ternyata sudah ada dua orang yang terkapar di samping kiri truk saya," jelas Mustafa Tahir.
Kedua pasutri yang terluka parah ini lantas di bawa ke Rumah Sakit IA Moeis oleh mobil jenis pikap, masyarakat yang melintas.
Dan berharap kedua pasutri ini masih bisa diselamatkan.
Sayang, saat sampai di rumah sakit, tim dokter yang memeriksanya menyatakan jika nyawa Yohanes dan Laura tidak dapat diselamatkan.
Mustafa Tahir juga bercerita, bahwa truk yang dikendarainya berangkat dari pangkalan perusahaannya di kawasan Palaran, Kota Samarinda dengan memuat 10.000 liter solar.
Dan berencana akan diantar ke daerang Sangkulirang, Kutai Timur.
Insiden ini pun berakibat perjalanannya tertunda, lantaran harus berurusan dengan pihak Satuan Polisi lalu lintas, Polresta Samarinda yang datang ke lokasi kejadian.
Terpisah, Kasat Lantas Polresta Samarinda Kompol Ramadhanil melalui Kanit Lakalantas Ipda Henny Merdekawati memberikan keterangan.
Hingga saat ini jajarannya masih tengah menghimpun keterangan di lokasi kejadian termasuk memeriksa sopir truk tangki tersebut.
"Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan selanjutnya kami bawa sebagai barang bukti ke Unit Laka Lantas Polresta Samarinda," ucap Ipda Henny Merdekawati, dikonfirmasi Selasa (29/12/2020) petang.