Seusai operasi, kata Heni, sebelum diperbolehkan pulang, dokter memberikan pesan agar Heni tidak hamil dulu selama sekitar dua tahun untuk menjaga kondisi rahimnya.
"Karena dokter bilang begitu, saya dan Kang Erik, tidak pernah melakukan begitu," ujar Heni.
Baca juga: Gara-gara Macet Berjam-jam di Jalan Rusak, Ibu yang Pendarahan setelah Melahirkan Meninggal Dunia
Karenanya ia sebenarnya merasa sangat heran bisa hamil tanpa terasa dan akhirnya melahirkan bayi laki-laki yang sehat dan normal.
Erik sendiri saat akan diwawancara tidak ada di tempat.
Awalnya Merasa Mulas
Heni melahirkan mendadak tanpa merasakan kehamilan, Sabtu (19/7/2020) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Awalnya ia mulas-mulas tapi diabaikan karena tidak curiga sebagai gejala akan melahirkan.
Namun lama-lama ia merasakan mulasnya semakin menjadi-jadi dan terasa ada yang mengeras di bagian perutnya.
Setelah itu ia merasakan mulas seperti mau melahirkan.
Pihak keluarga kemudian memanggil seorang paraji untuk berjaga-jaga.
Tak lama setelah paraji datang, Heni akhirnya melahirkan bayi laki-laki secara normal.
Kabar tentang Heni yang melahirkan tanpa hamil dulu menjadi heboh.
Terlebih diposting ke media sosial oleh warga setempat.
Heni mengaku saat melahirkan sedang menstruasi.
Hal itu dibenarkan ayah kandungnya, Mudin (55).
"Saat ini anak saya diketahui sedang menstruasi. Ini menambah keanehan proses kelahiran cucu saya," kata Mudin, di rumahnya di Kampung/Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Senin.
Mudin memindahkan sementara Heni dan bayinya ke rumahnya yang jaraknya tak begitu jauh dengan rumah Heni.
"Saya bawa dulu ke rumah saya bersama bayi cucu saya agar kondisinya terjaga terus. Lagi pula kami khawatir kalau ada apa-apa akan mudah memantau," ujarnya.
Bayi seberat 3,4 kg dan tinggi 40,8 cm ini diberi nama Lingga Cipta Radeva.
"Saya bersyukur punya tambahan cucu. Mudah-mudahan kehadiran Lingga bisa menambah kebarokahan keluarga kami," kata Mudin yang hanya bisa berbahasa Indonesia secara pasif ini.
Baca juga: Kabar Bahagia, Istri Adly Fairuz Melahirkan, Ini Potret Pertama sang Buah Hati
3. Kisah Entin Viral di Medsos
Kajadian serupa juga dialami Entin Kustini (39), November 2019 lalu.
Wanita asal Sumedang ini menggegerkan warga karena kisahnya menjadi viral di media sosial.
Entin disebut-sebut melahirkan tanpa hamil terlebih dahulu.
Kisah mengenai Entin tersebut viral di media sosial Facebook.
Seorang warganet bernama Mah Mpie membagikan kisah ibu melahirkan tanpa hamil itu ke sebuah grup Facebook bernama "Media Online Sumedang".
Entin mengaku kaget saat melahirkan putri kedua.
Ia tidak merasakan tanda-tanda kehamilan seperti yang lazimnya dirasakan oleh para ibu hamil.
Tak heran disebut melahirkan tanpa hamil.
Hal ini diceritakan Entin saat ditemui di kediamannya di Dusun Tenjolaya, Desa Sukagalih, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Rabu (6/11/2019).
"Memang tidak ada tanda-tanda hamil, tidak tahu saya sedang hamil, perut dan badan juga tidak ada perubahan," ujar Entin.
Bahkan, Entin bercerita, setiap bulan, ia mengalami menstruasi seperti biasanya, datang bulannya pun tak pernah terlambat.
"Makanya pada kaget semua ketika saya tiba-tiba melahirkan," ujar Entin.
Seorang warganet bernama Mah Mpie membagikan kisah ibu melahirkan tanpa hamil itu ke sebuah grup Facebook bernama "Media Online Sumedang".
Berikut adalah postingan yang diunggahnya ke grup tersebut.
"Keanehan di Dusun Tenjolaya, Desa Sukagalih bayi ajaib lahir tanpa kehamilan di awal ..."
"Tidak hamil tapi melahirkan dan tali pusar pun sudah terputus dalam perut dengan keadaan rapi berat badan normal 2,8 kg bayi pun sehat.."
"Warga pun terus berdatangan karena terasa aneh karena yang melahirkan tidak hamil malah tiap bulan haid secara normal," tulis akun Mah Mpie.
Tak ketinggalan, ia juga menyertakan sebuah foto bayi dan ibu yang sedang tidur berdampingan.
Wartawan Tribun Jabar telah menelusuri kebenaran informasi tersebut.
Rupanya, ibu yang dimaksud dalam postingan itu bernama Entin Kustini (39).
Entin adalah warga Dusun Tenjolaya, Desa Sukagalih, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang.
Saat ditemui, Rabu (6/11/2019), ia membenarkan bahwa dirinya memang tak merasakan tanda-tanda hamil.
"Tidak tahu saya sedang hamil, perut dan badan juga tidak ada perubahan," ujar Entin.
Beberapa orang dekatnya tambah kaget ia tiba-tiba melahirkan karena setiap bulannya masih mengalami menstruasi seperti biasa.
Bayi yang dilahirkannya itu merupakan putri keduanya.
"Pada kaget semua ketika saya tiba-tiba melahirkan," ujarnya.
Penjelasan Medis
Dalam dunia medis, seorang peremuan yang tak mengetahui dirinya sudah hamil sampai berbulan-bulan lamanya disebut dengan kehamilan kriptik atau cryptic pregnancy.
Menurut laman Kompas.com, ada penyebab utama mengapa kehamilan kriptik terjadi.
Penyebab utama itu adalah kadar hormon kehamilan hCG (human chorionoic gonadtropin) yang rendah dalam darah.
Hormon tersebut diproduksi oleh plasenta untuk mempertahankan kehamilan dan mendukung perkembangan janin.
Dalam kasus tertentu, wanita yang menghasilkan hormon hCG dalam jumlah sedikit mungkin akan mendapatkan hasil negatif saat dicek lewat tes pack.
Tentu saja, saat mengetahui hasilnya negatif, perempuan yang hamil justru akan berpikir dirinya tak hamil.
Bisa saja, hasil negatif tersebut palsu lantaran belum waktunya bagi tubuh untuk memproduksi hCG.
Biasanya, hormon hCG hadir dalam darah sekitar enam hari setelah implantasi atau sekitar pekan ke-3 kehamilan.
Hormon itu akan memuncak dalam 14 minggu setelah hari pertama haid terakhir.
Kemudian, ada sebuah penelitian dari Universitas Turin, Italia, pada 2007 yang mengungkapkan mengapa ada tubuh perempuan yang sama sekali tidak memperlihatkan gejala kehamilan padahal sedang hamil.
Hal tersebut, menurut penelitian itu, sebetulnya menandakan tubuh kurang cukup kuat untuk melangsungkan proses mengandung.
Masih menurut laman Kompas.com, ada juga penyebab lain mengapa seorang perempuan bisa tak tahu bahwa dirinya sedang hamil.
Penyebab itu berkaitan dengan masalah kejiwaan.
Ada gangguan kejiwaan yang disebut dengan istilah denied pregnancy.
Dalam kondisi itu, seorang perempuan tak merasakan atau tak menerima bahwa mereka akan punya bayi.
Beberapa hal bisa jadi penyebab mengapa seorang perempuan tanpa disadari menolak dirinya sedang hamil.
Faktor pertama, adalah stres berat dan ketakutan yang amat sangat.
Bisa jadi, perempuan ketakutan saat menjadi seorang ibu, sehingga refleks menolak kenyataan yang ada.
Efeknya, perempuan yang mengalami demikian akan menganggap bahwa kram perut yang dialami hanya sekadar gejala masuk angin atau kembung biasa.
Padahal, yang perempuan itu alami sebenarnya adalah tanda perdarahan implantasi.(TribunnewsBogor.com/Khairunnisa, Kompas.com) (Tribun Jabar)