Setelah beberapa hari di rumah sakit, korban dibawa pulang ke rumah.
Suaminya pergi ke tambak, kemudian pagi Jumat menghilang.
Anaknya memberitahukan ayahnya, dimana ibunya pagi-pagi sudah tidak kelihatan lagi di rumah.
Pasangan Mukhlis dan Suwarni memiliki dua orang anak yaitu, Ulul Azmi berusia 7 tahun dan Rifaul Saputra berusia 3 tahun.
Camat Jeumpa, Tarmizi ST kepada Serambinews.com mengatakan, sumur tempat ditemukan korban berada di samping rumah menyatu dengan dapur.
Kedalaman mencapai 3 meter lebih, karena sedang musim hujan air sumur naik sekitar 2 meter lagi dengan bibir sumur.
Diduga Depresi
Hasil penyelidikan sementara, korban diduga depresi berat.
Kapolres Bireuen AKBP Taufik Hidayat SH SIK MSi melalui Kasat Reskrim, AKP Dimmas Adhit Putranto SIK yang didampingi Kanit Identifikasi, Aipda Azrul Azwan mengatakan, tim identifikasi dan tim penyidik Polres Bireuen serta Polsek Kota Juang, telah memintai keterangan beberapa saksi mata.
Antara lain Mukhlis suami korban, Lukman Abdullah, Fauzinur, orang yang ikut mengangkat korban dalam sumur, Ridha bin Abdul Mutalib dan Yusni binti Abdurrahman.
Kemudian ditambah keterangan keluarga, dimana korban sudah pernah dibawa ke rumah sakit BMC karena menderita sakit bagian saraf dan depresi.
Dari rangkaian keterangan sejumlah saksi dan keluarga korban disimpulkan, korban memiliki riwayat penyakit saraf dan sering berobat ke dokter spesialis saraf.
Baca juga: Hendak Ambil Air di Sumur, Pria Ini Kaget Temukan Tetangganya dalam Kondisi Tergantung di Dapur
Keterangan pendukung lainnya, korban jika ada kegiatan atau pekerjaan sedikit sudah kecapaian dan sering langsung pingsan.
Selain itu, setelah dilakukan identifikasi dan pemeriksaan saat korban di visum di rumah sakit, tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan terhadap tubuh korban.