News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

7 Kenangan Terakhir Keluarga Penumpang dan Kru Sriwijaya Air: Foto Sayap Pesawat, Sikap Tak Biasa

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak menyisakan duka mendalam bagi para keluarga penumpang dan kru. Berikut Kenangan terakhir keluarga penumpang dan kru pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Nabila menambahkan, selain pesan itu, Indah juga mengirimkan foto sayap pesawat yang basah karena hujan.

Foto itu, menurutnya, dikirim Indah sebelum pesawat lepas landas.

Nabila mengatakan, setelah menikah Indah tinggal di Pontianak bersama suaminya Muhammad Rizky Wahyudi.

Lalu, saat hamil besar, Indah kembali ke Desa Sungai Pinang hingga anaknya lahir.

"Baru seminggu lalu suami Indah, Muhammad Rizky wahyudi menjemput untuk kembali ke Pontianak. Namun, musibah itu tiba," ujar Nabila.

Adik Indah Halima Putri, Nabila mengatakan, kakaknya sempat mengirimkan foto sayap pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang ditumpangi sebelum lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Pontianak. (Dok. Keluarga/Tangkapan layar WhatsApp)

5. Kelakuan tak biasa pilot Sriwijaya Air sebelum take off

Diberitakan TribunnewsBogor.com, ada kelakuan tak biasa pilot Sriwijaya Air SJ 182 sebelum take off.

Ketua RT 1 Perumahan Bumi Cibinong Endah (BCE), Kabupaten Bogor, Agus Pramudibyo menceritakan bahwa Captain Afwan selalu memberikan kabar kepada pihak keluarga saat dirinya bertugas.

"Menurut keluarga, beliau selalu mengabarkan ke pihak keluarga, setiap perjalanan beliau itu selalu kabari keluarganya, biasanya dia telfon ke keluarga."

"Sebelum take-off dia telfon, begitu sampai tujuan telfon juga. Istrinya yang bilang ke saya,” ujarnya, Minggu (10/1/2021).

Namun, kebiasaan tersebut tak dilakukan Kapten Afwan pada saat pesawat hilang kontak Sabtu.

Bahkan, kata Agus, sebelum melakukan take off, sang pilot tidak mengabari apapun ke keluarga.

"Beliau tidak ada kabar Sabtu kemarin itu waktu peristiwa terjadi. Tapi beliau terakhir bertemu keluarga pada Sabtu pagi. Itu beliau paginya pamit berangkat," jelasnya.

Pada saat pamit, Agus tidak mengetahui detail terkait sempat menemani Captain Afwan apa tidak.

"Sebelum berangkat itu paginya saya belum tahu beliau sempat berpesan apa ke keluarga," bebernya.

Baca juga: Sikap Aneh Captain Afwan Pilot Sriwijaya Air sebelum Berangkat, Minta Maaf hingga Keluarga Bingung

6. Permintaan terakhir pramugari Sriwijaya Air ke keluarganya

Mia Trestiyani Wadu (23), pramugari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta menuju Pontianak yang jatuh di perairan Kepuluan Seribu, diketahui merupakan warga Kota Denpasar, Bali.

Sebelum mengalami musibah, Mia sempat menyampaikan permintaan terakhirnya kepada keluarga.

Paman Mia, Johny Lay, mengungkapkan dua minggu yang lalu, Mia berpesan kepada orangtua agar rumahnya dipersiapkan dan dibersihkan.

Rencananya, bulan Januari 2021 ini, ia akan berlibur dan berkunjung ke rumah bersama teman-temannya.

Liburan ini untuk menggantikan libur Natal dan Tahun Baru.

Karena saat Hari Raya Natal dan Tahun Baru, Mia tidak bisa pulang ke rumah.

"Dua minggu sebelumnya karena tidak bisa Natalan, Mia telepon orangtua, minta tolong bersihkan rumah dan persiapkan rumah karena libur mau ke rumah," tutur Johny Lay kepada Tribun Bali, Minggu (10/1/2021).

Pesan itu pun dilaksanakan orangtua Mia.

"Orangtuanya bahkan sudah merehab dan membersihkan kamar mandi dan kamar tidur," ungkap Johny.

Sementara, orangtuanya kontak terakhir dengan Mia sesaat sebelum jadwal keberangkatan Mia.

Namun, kali ini hanya kabar keberangkatan yang diterima, tiada kabar tiba dari Mia.

"Sesaat sebelum berangkat masih menghubungi orang tua, bilang mau tugas, biasanya bilang mau berangkat."

"Mia dengan orangtua, setiap akan penerbangan mau berangkat pasti menghubungi orangtua, begitu pula setelah tiba," bebernya.

Menurut sang kakak, Ardi Samuel Cornelis Wadu (25), sebelum berangkat Mia memang selalu menelopon orangtuanya, khususnya sang ibu.

Namun kemarin ia hanya mengirim pesan lewat WhatsApp.

"Ma, Mia mau berangkat," demikian isi chat Mia seperti dituturkan Samuel.

"Tumben kemarin Cuma chat, biasanya dia sebelum flight pas di bandara pasti nelpon mama," sambungnya.

Baca juga: Mia jadi Pramugari Sriwijaya Air yang Jatuh, Minta Rumah Dibersihkan, Ingin Liburan Bersama Teman

7. Video suasana dalam pesawat Sriwijaya Air sebelum take off yang direkam penumpang

Video yang memperlihatkan suasana di dalam pesawat Sriwijaya Air SJ182 sebelum take off viral di media sosial.

Video tersebut direkam oleh penumpang yang kemudian dikirimkan ke anggota keluarganya.

Sri Wahyuni sempat mendapatkan rekaman video ibu dan ayahnya berada di dalam pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Video itu diambil saat para penumpang memasuki pesawat Sriwijaya Air yang jatuh pada Sabtu.

Dalam video tersebut, tampak orangtua Sri, Supianto (37) dan Rusni (44) memperlihatkan cuaca di luar pesawat.

Terlihat saat itu sedang turun hujan hingga membasahi jendela pesawat.

Video suasana dalam pesawat sebelum take off tersebut kemudian dikirimkan ke Sri Wahyuni.

Dijelaskan Sri, ibu, ayah, dan adiknya bernama Abida Dania (2) ikut jadi penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tujuan Jakarta-Pontianak.

Baca juga: Video Suasana Dalam Pesawat Sriwijaya Air Sebelum Take Off Dikirim Orang Tua Sri, Begini Ceritanya

Rusni pergi ikut sang suami yang memang bekerja di Pontianak.

Sampai kini, Sri Wahyuni warga Kampung Mattigae, Desa Watang Pulu, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang sedang menunggu kabar baik terkait nasib orangtua dan adiknya.

Dengan mata yang berkaca-kaca, Sri menjelaskan kapan video itu dikirim orangtua.

"Hari Sabtu, waktu sudah ada di bandara di pesawat, setelah itu tak ada kabar lagi," kata Sri dikutip TribunJakarta.com dari YouTube TvOneNews, Selasa (12/1/2021).

Setelah itu, Sri mengaku tak tahu lagi kabar orangtuanya.

Sri mendapat kabar pesawat yang dinaiki orangtua hilang kontak lewat televisi dan media sosial.

Saat itu, ia melihat nama orangtuanya ada di pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tersebut.

"Dari TV sama di HP banyak namanya, ada nama orangtua di daftar penumpang," tutur Sri.

Pencatatan dilakukan di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara. (Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi)

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSumsel.com/Eko Hepronis, TribunnewsBogor.com/ Yudistira Wanne, TribunJakarta.com/ Siti Nawiroh, TribunBali.com/Adrian Armuwonegoro, Kompas.com/Hendra Cipta/Perdana Putra/Amriza Nursatria)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini