TRIBUNNEWS.COM- Seorang anggota TNI menangis di depan Polres Pematangsiantar.
Sersan dua (Serda) Lily Muhammad Ginting tak kuasa menahan tangisnya saat menuntut keadilan bagi sang anak.
Lily menuntut keadilan atas kasus yang menimpa anaknya.
Tangisnya tumpah menunjukkan anaknya, Teguh Syahputra Ginting (20) telah kehilangan tangan kiri akibat kecelakaan kerja.
Serda Lily yang merupakan prajurit dari Rindam I/BB Pematangsiantar memohon perhatian pimpinan TNI atas musibah yang dialami keluarganya.
"Tolong saya bapak, saya hanya ingin menuntut keadilan bapak, yang terjadi kepada anak saya, sehingga tangan anak saya putus bapak. Bapak Pimpinan TNI, tolong kami bapak. Tentang kecelakaan kerja anak kami bapak di PT Agung Beton," ujar Lily, Senin (11/1/2021).
Tak hanya menangis, Lily kemudian membuka lengan tangan kaos sebelah kiri putranya itu.
Lily menangisi putranya yang sudah tak punya tangan dan keadilan terhadap putranya berjalan terkatung-katung.
Baca juga: Jasa Raharja Bayar Santunan Korban Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182
Baca juga: Paulus dan Indra Lolos dari Kecelakaan Sriwijaya Air, Bagaimana Ceritanya? Berikut Penuturan Mereka
Kedatangan Serda Lily Muhammad Ginting ke Mapolres Pematangsiantar adalah untuk mendampingi putranya yang dipanggil untuk pemeriksaan lanjutan.
Selain itu ada pula kuasa hukum mereka, Dedi Faisal SH.
Dedi sendiri mengisyaratkan kekecewaannya lantaran korban sudah beberapa kali diperiksa.
Pengakuannya, ini merupakan kali keempat Teguh Syahputra Ginting diperiksa.
"Saya sebagai kuasa hukum Teguh Syahputra Ginting, korban kecelakaan kerja di PT Agung Beton.
Perkembangan lanjutan pada hari ini sekira pukul 09.00 WIB, Teguh Syahputra Ginting melakukan BAP lanjutan.