"Karena jalan yang sedikit rusak, maka saya berkendara dengan lebih pelan."
"Tiba-tiba ada kendaraan mendekat lalu melakukan tindakan memegang dada saya," kata Banu kepada Tribunnews, Rabu (13/1/2021).
Setelah itu, Banu mengaku sempat merasa kaget dan mengira orang yang memegang dadanya itu adalah temannya.
Namun, lantaran minimnya kondisi penerangan dan derasnya rintik hujan, Banu pun kurang yakin dengan penglihatannya.
Tak lama kemudian, pelaku pembegal dada itu memperlambat laju kendaraannya untuk melihat respons Banu.
Sontak, Banu pun menyadari sang pelaku itu bukan temannya.
Ia pun berteriak dan mengejarnya namun pelaku pembegal dada itu sudah terlampau jauh.
"Pelaku sempat memperlambat laju kendaraan dan melihat respons saya."
"Sadar bahwa itu bukan teman saya, lalu saya berteriak ke arah dia, sontak dia kabur. Saya kejar tapi sudah terlanjur jauh," ujar pria berusia 30 tahun ini.
Baca juga: Viral Video Aksi Pria Berdandan Ikon Indonesia, Akui Dibuat Hanya Sehari hingga Tuai Pujian Warganet
Banu menuturkan, kala itu dirinya berpakaian tertutup.
Ia mengenakan jas hujan dan jaket.
Bahkan, rambut panjangnya pun hanya terlihat keluar di antara jas hujan dan balaclava.
"Saya membawa ransel, tertutup mantel jaket, mengenakan balaclava dan helm."
"Sebenarnya rambut saya hanya kelihatan sedikit antara balaclava dan jaket, mungkin pelaku mengira saya perempuan," jelas Banu.
Dari kejadian ini, Banu pun menyadari penampilan yang terbuka tidak berkaitan dengan tindakan pelecehan.
Nyatanya, dirinya yang berpenampilan tertutup pun menjadi korban pelecehan.
"Bagi yang menyalahkan dandanan akan mengundang pelaku pelecehan, saya rasa tidak. Penampilan saya justru tidak terbuka," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Maliana)