TRIBUNNEWS.COM, PELAIHARI - Banjir di sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel) masih terjadi, meski suaca mulai membaik ditandai menurunnya intensitas curah hujan sejak dua hari terakhir.
Genangan banjir di wilayah Kecamatan Batibati, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), hingga saat ini masih cukup dalam.
Ruas jalan raya Trans Kalimantan di perbatasan Desa Gunungraja Kecamatan Tambangulang dan Desa Benuaraya Kecamatan Batibati juga masih belum memungkinkan dilintasi.
Karena itu jalur vital akses utama penghubung Kota Pelaihari-Banjarmasin tersebut masih ditutup total.
Baca juga: 5 Orang Tewas, 6 Orang Hilang Akibat Banjir di HST Kalsel, 200 Rumah Rata dengan Tanah
Baca juga: Basarnas Siagakan 16 Perahu Karet dan 1 Helikopter untuk Evakuasi Korban Banjir Kalimantan Selatan
"Belum bisa dibuka karena kondisi genangan di atas badan jalan masih cukup tinggi," sebut Kapolres Tala AKBP Cuncun Kurniadi melalui Kasat Lantas AKP M Taufiq Qurahman, Senin (18/1/2021).
Ia menyebutkan genangan terdalam masih mencapai 1,5 meter.
Sedangkan genangan terendah setengah meter.
Rata-rata kedalaman genangan antara setengah meter hingga satu meter.
Bentang panjang genangan juga cukup panjang sekitar satu kilometer.
Karenanya, kondisi tersebut belum memungkinkan dilewati kendaraan bermotor.
Jalur banjir di jalan nasional di perbatasan Gunungraja-Benuaraya tersebut ditutup sejak 10 Januari 2021 lalu dan terus berlanjut hingga sekarang.
Lalu lintas kedialihkan ke jalur alternatif yakni Banyuirang-Tambangulang.
Pengendara/pengemudi dari arah Banjarmasin yang hendak menuju Pelaihari, dari arah bundaran Lianganggang bisa menapaki jalan tol Trikora lalu belok kanan ke arah Palm yang tembus ke jalur poros Cempaka.
Selanjutnya belok kanan ke arah simpang Banyuirang.
Baca juga: Bupati Tala Angkat Bicara Tersebarnya Foto Pengungsi yang Tinggal Kandang Ayam: Tak Mau Dipindahkan