"Masak mau mengganti uangnya dengan mencicil Rp 20 ribu. Itu juga tidak ke semua anggota arisan dia bilang begitu," ujarnya.
Baca juga: Hindari Penipuan, Konsumen yang Beli Emas Lewat Online Disarankan Pilih Butik Resmi
Merasa jengkel dengan arisan yang tak ada solusinya, member arisan kemudian punya inisiatif mengirim karangan bunga tersebut.
Karangan bunga itu dikirim di acara pernikahan adik si penggagas arisan.
"Pernikahan itu tanggal 23 Desember 2020. Para member urunan untuk mengirim karangan bunga tersebut," kata Irene.
Pengelola Arisan Buka Suara
Kini, pengelola arisan By Wida, Mia Widaningsih buka suara.
Mia mengaku arisan yang dikelolanya macet karena orang-orang yang sudah menang arisan kabur dan tidak mau lagi membayar setoran arisan.
Hal itu terjadi pada Agustus 2020.
"Pas bulan itu orang-orang yang sudah mendapat arisan tiba-tiba menghilang dan memblokir nomor hp saya," kata Mia, Rabu (20/1/2021) sebagaimana dikutip dari TribunSolo.com.
Hal ini berdampak pada tidak lancarnya iuran arisan yang sejatinya dibayarkan oleh anggota yang kabur.
"Sehingga arisannya macet dan yang iuran cuma sedikit," ujarnya.
Mia mengatakan, dirinya membuka arisan By Wida pada 15 Maret 2020.
Saat memulai arisan, Mia membuat dua grup WhatsApp yang masing-masing beranggotakan 127 orang dan 147 orang.
"Dari 274 anggota yang tergabung dalam grup tersebut hanya 55 orang yang aktif," tuturnya.