Secara keseluruhan, gempa guguran terjadi sebanyak 274 kali dengan 9 hybrid/fase banyak.
Gempa vulkanik dangkal juga terjadi sebanyak 5 kali dan satu kali gempa tektonik.
Selain itu, aktivitas kegempaan lain dari Gunung Merapi yakni terjadi 11 hembusan.
Secara visual, asap warna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi.
Laju rata-rata deformasi Electronic Distance Measurement (EDM) Babadan sebesar 0,3 cm/hari (dalam 3 hari).
Atas kondisi tersebut, berikut rekomendai BPPTKG untuk masyarakat sekitar Gunung Merapi:
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.
Wilayah tersebut meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan untuk tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Fitriana Andriyani)