TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini, sebuah video yang memperlihatkan seorang wnaita mengadang laju mobil Wakil Ketua DPRD Sulawesi Utara (Sulut), James Arthur Kojongian (JAK) viral di media sosial.
Belakangan diduga wanita tersebut adalah Michaela Elsiana Paruntu, yang tak lain istri JAK sendiri.
Kabar mengenai perselingkuhan berhembus kencang lantaran di dalam mobil tersebut JAK bersama wanita idaman lain.
Wakil Ketua DPRD Sulawesi Utara (Sulut) James Arthur Kojongian akhirnya buka suara dengan kasus dugaan perselingkuhan yang menimpa dirinya.
Dihubungi via pesan whatsaap Rabu (27/1/2020), suami Michaela Elsiana Paruntu itu mengaku bahwa apa yang terjadi kepadanya adalah satu kekhilafan.
"Saya meminta maaf kepada istri saya, kepada keluarga. Saya juga meminta maaf kepada masyarakat Sulawesi Utara," tulis dia.
Baca juga: Mobilnya Diadang Istri karena Diduga Selingkuh, Wakil Ketua DPRD Sulut Minta Maaf, Dicopot Golkar
Baca juga: Perselingkuhannya Ketahuan Istri, Wakil Ketua DPRD Sulut Sebut Itu Tragedi, Janji Perbaiki Kesalahan
Dia berjanji akan memperbaiki kesalahan ini bersama dengan keluargannya.
"Saya minta maaf sedalam-dalamnya atas peristiwa sedih dan menjadi tragedi dalam bahtera rumah tangga saya," tambahnya.
Desakan agarJAK dicopot dari jabatannya sebagai anggota DPRD Sulut menguat.
Kuatnya desakan itu seiring viralnya video dugaan ia bersama WIL (Wanita Idaman Lain) dalam mobil dan dipergoki istrinya, Michaela Paruntu beberapa hari terakhir.
Menyikapi hal tersebut, Partai Golkar Sulut menyatakan tak sembarang memutuskan melakukan Penggantian Antar Waktu (PAW) kadernya yang duduk di lembaga legislatif.
"Ada mekanisme yang harus dijalani. Sejauh ini keputusan Partai Golkar Sulut menghentikan yang bersangkutan dari jabatan sebagai Ketua Harian Partai Golkar Sulut," kata Wakil Ketua I Partai Golkar Sulut, Feryando Lamaluta di kantor DPRD Sulut, Rabu (27/01/2021).
Katanya, penonaktifan JAK dari jabatan Ketua Harian akan dilaporkan ke DPP.
Yoyo, sapaan Lamaluta, bilang, sikap itu diambil agar masyarakat tahu Partai Golkar bersikap arif dan bijaksana.
"Soal status sebagai pimpinan dewan, kita belum bisa bicara seperti apa," ujar Yoyo.
Setelah memutuskan menonaktifkan JAK dari jabatan, selanjutnya Partai Golkar Sulut akan memanggil yang bersangkutan untuk dimintai penjelasan.
"Dengan dilakukannya penghentian dari jabatan, selanjutnya DPD melalui bidang organisasi dan bidang hukum akan melakukan kajian sekaligus meminta keterangan," ujar Sekretaris Partai Golkar Sulut, Raski Mokodompit.
Raski tak memastikan langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Partai Golkar.
"Untuk saat ini, kita berikan yang bersangkutan memberi penjelasan. Lalu ada kajian dari bidang hukum dan organisasi. Setelah itu kita laporkan ke DPP," ujar politisi asal Kotamobagu itu.
Dipanggil
DPD I Partai Golkar Sulut akan memanggil kadernya, JAK untuk dimintai keterangan.
Langkah itu diambil menyusul beredarnya video seorang perempuan yang terseret mobil.
JAK diduga pengendara mobil tersebut dan perempuan yang diseret adalah istrinya.
Peristiwa itu terjadi karena sang istri diduga memergoki JAK tengah bersama seorang wanita idaman lain (WIL) dalam mobil tersebut.
Setelah memutuskan menonaktifkan JAK dari jabatan, selanjutnya Partai Golkar Sulut akan memanggil yang bersangkutan untuk dimintai penjelasan.
"Dengan dilakukannya penghentian dari jabatan, selanjutnya DPD melalui bidang organisasi dan bidang hukum akan melakukan kajian sekaligus meminta keterangan," ujar Sekretaris Partai Golkar Sulut, Raski Mokodompit di ruang serbaguna kantor DPRD Sulut, Rabu (27/01/2021).
Raski tak memastikan langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Partai Golkar.
"Untuk saat ini, kita berikan yang bersangkutan memberi penjelasan. Lalu ada kajian dari bidang hukum dan organisasi. Setelah itu kita laporkan ke DPP," ujar politisi asal Kotamobagu itu.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Sulut yang Diduga Tepergok Selingkuh Dicopot dari Ketua Harian DPD Golkar
Baca juga: Viral Istri Hadang Mobil Suami hingga Terseret, Diduga Selingkuh, Wakil Ketua DPRD Sulut Membantah
Dicopot
Seperti diberitakan DPD I Partai Golkar menonaktifkan James Arthur Kojongian (JAK) dari jabatannya sebagai Ketua Harian Partai Golkar Sulut.
"Melihat situasi, kondisi dan pemberitaan di media dan informasi yang berada di masyarakat, Partai Golkar Sulut mengambil sikap menonaktifkan saudara J dari jabatan Ketua Harian," ujar Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Sulut, Feryando Lamaluta kepada media di ruang serbaguna kantor DPRD Sulut, Rabu (27/01/2021).
Feryando bilang, sikap tersebut diambil partai berlambang beringin itu menyikapi ramainya pemberitaan terkait dugaan pelanggaran etik oleh James beberapa hari terakhir.
Raski Mokodompit, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Sulut menambahkan, keputusan itu diusulkan ke DPP Partai Golkar.
"Keputusannya ada di DPP. Nantinya DPP mempertimbangkan usulan dari DPD I Sulut," jelas Feryando yang membidangi organisasi dan kaderisasi.
Dikatakan, keputusan itu diambil setelah melalui rapat terbatas dipimpin Ketua Golkar Sulut, Christiany Eugenia Paruntu atau Tetty Paruntu.
Sebelumnya, nama JAK ramai di media sosial terkait penggerebekan dilakukan sang Istri.
JAK diduga bersama wanita lain.
Penggerebekan dalam mobil ini menjadi ramai karena disaksikan masyarakat di Tomohon.
Warga dengan cepat merekam dan menyebarkan ke media sosial.
Hingga saat ini, JAK masih menyangkal, keberadaanya dalam peristiwa tersebut.
(TribunManado.com, Andrew Pattymahu)
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul James Arthur Kojongian Minta Maaf kepada Istrinya dan Akan Memperbaiki Kesalahan, Akui Khilaf