Menurut Oliestha, sandiwara mahasiswi asal Desa Sukamulya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi tersebut dilakukan karena dirinya terlilit utang.
Sehingga ia merekayasa jika dirinya disekap dan dibius kemudian meminta uang tebusan kepada keluarganya.
"Butuh uang untuk bayar utang pribadi," katanya.
Sebelumnya warga Dusun Kaumjaya, Desa Puseurjaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang dihebohkan dengan aksi penyelamatan seorang mahasiswi yang diduga sebagai korban penyekapan dan pembiusan.
Dalam drama penyelamatan, polisi harus berusaha keras dengan memanjat gerbang pagar setinggi 3 meter, demi menyelamatkan SAD yang tersekap dalam kamar indekos di lantai dua.
"Mahasiswinya terlihat lemas dan menangis ketika diselamatkan," kata Kepala Dusun Kaumjaya, Dadan Mulyana (35).
Ia baru mengetahui ada sebuah kamar yang terisi di gedung lantai dua tempat indekos tersebut.
Padahal, selama pandemi kamar-kamar indekos di gedung tersebut sudah sepi.
"Tidak ada laporannya dari pemilik indekos," katanya. (Tribun Jabar/Cikwan Suwandi)